Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona membuat industri hotel dan restoran mewalahan. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranowo Eryono mengungkap, ada ratusan hotel dan restoran yang kesulitan dalam melanjutkan bisnis.
Lebih lanjut dia bilang, puluhan hotel dan restoran lainnya malah sudah menutup usahanya secara permanen karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
"Kami tidak bisa sebutkan siapa saja yang tutup, tetapi bukan ratusan yang tutup tapi puluhan. Ratusan hotel dan restoran inilah yang sudah tersengal-sengal," kata Deddy kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Ia menambahkan, semua sektor usaha menghadapi masalah yang sama yakni tak sanggup menahan beban operasional.
Deddy bilang, pengusaha sudah tidak kuat lagi menjaga cash flownya karena argo pengeluaran, seperti pembayaran listrik, BPJS, pajak, gaji pegawai, dan lainnya tetap berjalan, sementara pemasukan sedikit bahkan kosong sama sekali.
Lebih lanjut, Deddy menjabarkan, sekitar 171 hotel dan restoran yang masih beroperasi saat ini, hanya memiliki tingkat okupansi rata-rata sekitar 5% sampai 10%. Sementara 100 lainnya, memilih tutup sementara.
Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Yogyakarta di periode pertama sudah memukul 30 hotel dan restoran yang akhirnya berhenti beroperasi alias tutup permanen.
Jumlah ini bertambah menjadi 20 hotel, pada masa PPKM periode kedua. Sehingga total sudah ada 50 hotel restoran yang tutup permanen di tahun ini. Menurut dia, mayoritas hotel restoran yang tutup permanen adalah hotel non-bintang dan restoran kecil.
"Total anggota BPD PHRI Yogyakarta berkisar 400 anggota, dan saat ini kami tidak bisa berbuat banyak selain mengharapkan lagi solusi relaksasi intensif dari pemerintah, hanya sekedar untuk bertahan saja," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News