kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pinago Utama (PNGO) cadangkan belanja modal Rp 140 miliar di tahun 2022


Rabu, 15 Desember 2021 / 21:22 WIB
Pinago Utama (PNGO) cadangkan belanja modal Rp 140 miliar di tahun 2022
ILUSTRASI. Perkebunan sawit


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pinago Utama Tbk (PNGO) targetkan penjualan crude palm oil (CPO) siapkan belanja modal atau capex sekitar Rp 140 miliar di tahun 2022.

Sementara itu, mengenai belanja modal yang sudah terealisasi sampai saat ini adalah sebesar Rp 58,6 miliar. Di mana penggunaannya untuk tanaman sebesar Rp 24,9 miliar, infrastruktur Rp 24,6 miliar, bangunan Rp 5,3 miliar dan lain-lain sekitar Rp 3,8 miliar.

“Di tahun 2022 sendiri kami siapkan perkiraan capex Rp 140 miliar,” ungkap Direktur PNGO, Meli Tantri dalam paparan Public Expose secara virtual, Rabu (15/12).

Di samping itu, perseroan juga telah menyiapkan sejumlah agenda bisnis yang akan dilakukan di tahun 2022. Di antaranya yakni perluasan tanaman baru dan juga penambahan pabrik kelapa sawit.

“Penambahan areal tanam sawit dan karet yakni akan dilakukan seluas 1,764 Ha yang terdiri dari Tanam baru seluas 1,398 Ha dan Replanting seluas 367 ha,” jelas dia.

Selain itu, Pinago Utama juga berencana melakukan penambahan pabrik kelapa sawit baru yang diperkirakan memiliki kapasitas 30 ton per jam atau 60 ton per jam.

Baca Juga: Pinago Utama (PNGO) raih laba bersih sebesar Rp 175,5 miliar hingga September 2021

Direktur Utama Bambang Palgoenadi menjelaskan terkait penambahan pabrik tersebut, perseroan memang memiliki kebun yang berlokasi di perbatasan Jambi.

Dia memperkirakan baik kebun dan plasma binaan yang mengikuti program replanting di sana, akan secara optimal melakukan produksi di akhir tahun 2024.

“Dengan begitu, perencanaan pabrik ini tidak bisa buru-buru karena kalau pabrik nya buru-buru dijadikan sementara tidak ada produksi di olah. Sehingga perkiraan kami rencana pabrik ini akan di bangun di 2023,” jelasnya.

Sementara di tahun depan, rencana pengembangan pabrik itu akan berfokus pada pengurusan perizinan usaha pabrik, survei tanah, penetapan lokasi, mengurus amdal yang diperkirakan memakan waktu 6 bulan.

Adapun, Bambang pun mengatakan terkait pembangunan pabrik tersebut kira-kira akan memakan investasi sebesar Rp 160 miliar.

Sementara dari sisi penjualan di tahun ini, dia memproyeksikan penjualan kelapa sawit dapat tumbuh 52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu lantaran adanya imbas dari kenaikan harga komoditas CPO di tahun ini.

Di samping itu, perseroan juga menargetkan produksi komoditas CPO akan naik 17% secara tahunan atau dibandingkan dengan tahun 2020. Mengutip laman resmi perusahaan, saat ini PNGO sendiri sudah mengoperasikan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi mencapai 120 ton per jam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×