Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menegaskan belum akan membuka keran pintu impor bawang merah. Sekalipun harga bawang merah tengah mahal karena ketersediaan atau stok yang makin menipis.
Kemtan beralasan, sentra bawang merah saat ini mulai bertambah. Berdasarkan pantauan harga Dinas Pertanian Provinsi yang tercatat Kementerian Pertanian. Harga bawang merah berada sebesar Rp 24.350 per kilogram (kg) di Mataram hingga Rp 33.000 di Serang Banten.
Sementara, harga jual bawang merah tingkat petani Rp 15.000 hingga Rp 17.000. Selisih harga Rp 2.000 per kg jika sampai distributor. Sementara harga sampai Keramat Jati ada Rp 20.000 per kg hingga Rp 21.000 per kg. Harga di Kementerian Perdagangan hari ini mencapai Rp 29.825 per kg.
Setiap tahunnya, kebutuhan nasional akan bawang merah sebanyak 1,2 juta ton. Sebenarnya, produksi dalam negeri dapat dipenuhi dari dalam negeri tanpa perlu impor.
Yusni Emilia Harahap, Direktorat Jendral (Ditjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) memastikan belum akan impor bawang merah. "Memang stok saat ini belum banyak. Karena itu kami dorong untuk dijadikan olahan dalam bentuk bawang goreng saat produksi bawang merah melimpah," tandas Emilia.
Hal ini berkaca usaha agribisnis bawang goreng yang ditekuni petani di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Luas areal bawang merah di Sulteng saat ini 1.051 hektare (ha). Setiap tahun mampu memproduksi 6.490 ton. Bawang merah goreng asal Sulteng bahkan telah menembus pasar Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News