kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PJB optimistis proyek PLTS Terapung Cirata dapat selesai pada tahun 2022


Senin, 16 November 2020 / 06:50 WIB
PJB optimistis proyek PLTS Terapung Cirata dapat selesai pada tahun 2022
ILUSTRASI.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) selaku anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus berupaya memastikan agar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dapat berjalan sesuai rencana.

Sekretaris Perusahaan Pembangkitan Jawa-Bali Investasi Hikma Pratama mengatakan, proyek PLTS Cirata tak luput dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Namun, saat ini kami masih optimis proyek tersebut dapat berjalan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan,” tutur dia, Minggu (15/11).

Asal tahu saja, PJB tak sendirian menggarap proyek PLTS Cirata. Proyek ini sebenarnya dikerjakan oleh perusahaan konsorsium hasil kerja sama antara PJB melalui anak usahanya, PT PJB Investasi dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar.

Baca Juga: Uji materi UU Sumber Daya Air tidak diterima MK

PJB Investasi memiliki porsi saham sebesar 51% sedangkan Masdar memiliki saham sebesar 49%. Proyek PLTS berkapasitas 145 megawatt ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 1,8 triliun.

Saat ini, konsorsium PLTS Cirata sedang berkolaborasi untuk memenuhi persayaratan-persyaratan administrasi bersama dengan para calon lender atau peminjam dana. Hikma yakin, pihaknya dapat mencapai kesepakatan Financial Close sebagaimana ditargetkan pada bulan Mei tahun 2021.

Dalam catatan Kontan, seusai dana terkumpul, proyek PLTS Cirata akan memulai tahap konstruksi atau engineering procurement construction (EPC) yang direncanakan dimulai bulan Mei tahun depan. Periode EPC berlangsung selama 18 bulan, sehingga proyek ini diproyeksikan rampung pada November 2022.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi jadwal sesuai PPA bahwa COD PLTS ini di tahun 2022. Nantinya, energi listrik PLTS Cirata akan disalurkan ke sistem interkoneksi Jawa-Bali,” papar Hikma.

Baca Juga: Serikat buruh desak pemberlakukan Omnibus Law Cipta Kerja ditunda

Harga listrik PLTS Cirata dinilai cukup kompetitif. Berdasarkan perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA), harga listrik PLTS Cirata ditetapkan sebesar US$ 5,8 per kWh.

Hikma menyebut, tarif sebesar itu ditetapkan berdasarkan pertimbangan kontribusi untuk penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) Jawa-Bali. Hal ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebagai catatan, dengan total kapasitas 145 MW, PLTS Cirata berpotensi menjadi salah satu PLTS terbesar di dunia.

Baca Juga: Target Financial Closing Mei Tahun Depan, PJB Mencari Pendanaan Untuk PLTS Cirata

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk PLTS Cirata sudah digelar sejak 16 Januari 2017 antara pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab dalam kerja sama bidang energi. PJB Investasi dan Masdar kemudian menekan Consorium Agreement pada 14 November 2019.

Proses penandatanganan PPA berlangsung pada 12 Januari 2020 antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan konsorsium PJB Investasi-Masdar.

Pada 7 Juli 2020 didirikan special purpose company bernama PT Pembangkitan Jawa-Bali Masdar Solar Energi. PPA pun mulai berlaku efektif sejak 12 Juli 2020 lalu.

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) semakin getol lakukan diversifikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×