kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PKPK andalkan jasa konstruksi dan land clearing


Jumat, 12 Agustus 2016 / 11:23 WIB
PKPK andalkan jasa konstruksi dan land clearing


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Hingga akhir tahun nanti, jasa konstruksi dan land clearing masih menjadi sumber pendapatan utama dari PT Perdana Karya Perkasa Tbk. Industri minyak dan gas (migas) yang lesu berkepanjangan membuat mereka tak bisa berbuat banyak.

Merunut laporan keuangan Perdana Karya, penghasilan jasa konstruksi dan land clearing mendominasi pendapatan sejak tahun 2014. Padahal, perusahaan berkode PKPK di Bursa Efek Indonesia tersebut sejatinya juga memiliki dua lini bisnis lain, yaitu pertambangan batubara dan penyewaan alat berat.

Meski nyaris tak bisa bergerak, Perdana Karya tetap berupaya mengulik pekerjaan. "Kontrak lama yang dari tahun lalu US$ 4 juta dan Santos kami dapat tahun ini senilai US$ 3,2 juta," ujar Untung Haryono, Direktur Administrasi dan Keuangan PT Perdana Karya Perkasa Tbk kepada KONTAN, Senin (8/8).

Perdana Karya juga mengencangkan ikat pinggang demi menekan pengeluaran. Optimalisasi penggunaan aset menjadi pilihan mereka. Dalam mengerjakan kontrak, Perdana Karya lebih mengutamakan penggunaan peralatan milik sendiri ketimbang menyewa dari pihak ketiga.

Sambil melanjutkan strategi internal, terbersit dalam benak Perdana Karya mencari peluang bisnis baru. "Kemarin memang sempat ada beberapa yang datang masih penjajakan saja tapi bukan untuk power plant," kata Untung.

Sebagai gambaran, pendapatan usaha Perdana Karya turun lebih dari 30 kali lipat menjadi Rp 556,88 juta pada semester I-2016. Sejalan dengan itu, rugi mereka pada semester I-2016 juga turun 80,45% menjadi Rp 4,99 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×