kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platform Digital Kerjasama Gramedia dan Kadokawa Ditargetkan Meluncur Kuartal I 2024


Jumat, 05 Januari 2024 / 18:21 WIB
Platform Digital Kerjasama Gramedia dan Kadokawa Ditargetkan Meluncur Kuartal I 2024
ILUSTRASI. Gramedia dan Kadokawa mendirikan perusahaan patungan di industri penerbitan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia Gramedia mengumumkan kolaborasi pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan salah satu perusahaan penerbitan terbesar asal Jepang Kadokawa. 

Dua perusahaan penerbitan besar, masing-masing asal Indonesia dan Jepang tersebut akan memberi nama perusahaan patungan PT Phoenix Gramedia Indonesia. 

Nantinya, perusahaan patungan akan dikembangkan menjadi bisnis di bidang animasi, komik, dan him (ACG) dengan kualitas mumpuni, yang juga akan mengembangkan platform e-commerce dan buku digital. 

General Manager Gramedia Adi Ekatama mengatakan, salah satu bagian dari kerja sama dengan Kadokawa adalah pengembangan platform digital. 

“Jadi kami sedang membahas bersama masalah integrasinya. Gramedia dan Kadokawa sama-sama memiliki platform digital. Nanti Akan dijadikan satu atau bagaimana, dan bagaimana teknologinya, sedang dibahas,” kata Adi saat ditemui awak media, Jumat (5/1) di Jakarta. 

Baca Juga: Gramedia dan Kadokawa Bentuk Perusahaan Patungan dalam Industri Penerbitan

Detail platform yang tengah dikembangkan ini adalah e-commerce yang menjual baik itu e-book, buku-buku, maupun merchandise yang diterbitkan baik Kadokawa maupun Gramedia. 

Adi berharap platform ini bisa meluncur pada kuartal I-2024 ini. 

Direktur Pelaksana Kadokawa Taro Iwasaki menambahkan, Kadokawa memegang 51% kemitraan perusahaan patungan ini. Sedangkan Gramedia sebanyak 49%. 

Iwasaki berharap, perusahaan patungan ini bisa menghasilkan pendapatan sekitar US$ 10 juta hingga US$ 20 juta per bulan dalam lima tahun ke depan. 

Iwasaki mengungkapkan optimismenya, mengingat Indonesia merupakan pasar yang besar. Bahkan, ia menyebut Indonesia mencatat permintaan produk Kadokawa paling tinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×