Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) mencatat masih ada 2.200 lokasi desa dan pulau terpencil yang masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, ini akan menjadi salah satu fokus PLN, sebab penggunaan diesel juga membuat impor solar meningkat serta liabilitas yang tergolong belum baik.
"Program bulan depan akan konversi dari pembangkit solar ini ke pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). Tahap pertama mungkin 200 lokasi dulu," ujar Zulkifli dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (9/9).
Baca Juga: PLN akan gunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk kejar proyek listrik 35.000 MW
Ia memastikan, upaya dedieselisasi akan dilakukan demi menciptakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan menekan angka impor solar.
Tak hanya itu, Zulkifli mengakui program listrik desa juga masih terus dilakukan oleh PLN. "Kami paham bahwa memang belum 100 % dan cukup bnyak desa yang belum berlistrik dan terus kami upayakan untuk melistriki. Setiap bulan cukup banyak desa yang kami listriki, terus akan kami lakukan," kata Zulkifli.
Demi mencapai target tersebut, Zulkifli menegaskan, PLN membutuhkan dana penyertaan modal negara (PMN) tahun 2021 sebesar Rp 5 triliun yang masing-masing akan dialokasikan untuk kegiatan transmisi, distribusi dan listrik desa.
Selanjutnya: Ini alasan PLN belum lunasi utang ke vendor sebesar Rp 4,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News