Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, sampai saat ini ada dua BUMN pengguna devisa terbesar, yaitu PT Pertamina dan PT PLN. Namun menurutnya, kedua perusahaan pelat merah itu tak bisa disalahkan karena biaya impor BBM Indonesia saat ini sangat besar.
Sementara PLN saat ini tengah gencar membangun pembangkit dan membuat kontrak-kontrak kerjasama dalam dollar.
Kendati demikian, Rini tetap meminta penggunaan devisa itu bisa dikurangi. Bahkan, harapannya BUMN bisa menjadi penyumbang devisa terbesar. "Jangan pengguna devisa terbesar lagi," tantang Rini saat memberi sambutan dalam acara Forum Chief financial Officer (CFO) BUMN, Selasa (22/9).
Rini juga meminta jajaran direksi untuk mengelola BUMM secara profesional dan berintegritas tinggi. "Harus bisa menunjukkan kita bisa berkompetisi dengan siapapun, tidak berlindung kepada negara. Bahwa kita adalah perusahaan negara yang memberikan konstribusi ke negara,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News