kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

PLN Didorong Perkuat Strategi agar Kinerja Keuangan Terus Membaik


Kamis, 02 Oktober 2025 / 15:23 WIB
PLN Didorong Perkuat Strategi agar Kinerja Keuangan Terus Membaik
ILUSTRASI. Pekerja menyambungkan kabel di tiang pada pemeliharaan jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/9/2025). Lembaga riset ekonomi Indef menilai kinerja keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berada dalam tren positif dalam beberapa tahun terakhir.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset ekonomi Indef menilai kinerja keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berada dalam tren positif dalam beberapa tahun terakhir. 

Meski demikian, perusahaan listrik pelat merah itu tetap perlu memperkuat strategi bisnis agar keuntungan yang diperoleh bisa semakin berkelanjutan.

Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan Indef, Abra Talattov, mengatakan PLN terakhir kali mencatat kerugian pada 2013. 

Baca Juga: PLN Catat 20.053 Pelanggan Baru Home Charging Services pada Semester I-2025

Sejak saat itu, perusahaan selalu mencetak laba signifikan. “Hal ini menjadi bukti bahwa PLN berhasil menjalankan fungsi sebagai badan usaha sekaligus penyedia layanan publik,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025 yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia, PLN membukukan pendapatan Rp281 triliun, naik dari Rp262 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Penjualan tenaga listrik masih menjadi penopang utama dengan kontribusi Rp179,58 triliun, tumbuh 4,53% secara tahunan.

Dari sisi struktur keuangan, rasio utang terhadap aset PLN tercatat di bawah 50%, sementara rasio utang terhadap ekuitas berada di level 69,1%. Angka ini dinilai masih sehat untuk perusahaan beraset besar. 

“Pengelolaan keuangan relatif baik, terlihat dari sejumlah indikator yang tetap terkendali,” tambah Abra.

Namun, ia menekankan bahwa ketahanan keuangan PLN tidak bisa dilepaskan dari peran pemerintah, terutama dalam manajemen utang dan penetapan kebijakan tarif listrik. 

Baca Juga: Berdampak ke 1,8 Juta Pelanggan, Dirut PLN Ungkap Penyebab Listrik Padam di Bali

Selain itu, diversifikasi bisnis menjadi hal penting agar PLN tidak hanya bergantung pada penjualan listrik.

Menurut Abra, langkah perusahaan mencari sumber pendapatan baru harus terus diperluas, sekaligus memastikan profit besar dialokasikan untuk investasi strategis. 

“Keuntungan itu sangat berguna untuk membiayai transisi energi terbarukan dan digitalisasi jaringan. Jika strategi ini diperkuat, kinerja PLN bisa jauh lebih baik lagi,” tuturnya.
 

Selanjutnya: Bursa Saham Korsel Cetak Rekor Tertinggi, Disokong Saham Samsung dan SK Hynix

Menarik Dibaca: Waktu Terbaik Investasi Kripto, Cek Disini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×