Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 41,91 triliun pada tahun 2024. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat atau tumbuh 107% dibandingkan 2023.
Sementara itu, pada tahun 2024, PLN EPI mencatat laba bersih sebesar Rp 2,24 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,45 triliun.
Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menjelaskan, pertumbuhan pendapatan tahun 2024 ditopang oleh peningkatan signifikan penjualan gas serta kontribusi bisnis beyond kWh dari anak perusahaan, seperti transportasi dan perdagangan batubara.
“Kinerja positif ini merupakan hasil dari konsistensi kami dalam memperkuat fundamental usaha. Selain penjualan gas yang terus tumbuh, kontribusi pendapatan dari bisnis beyond kWh juga semakin signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa PLN EPI tidak lagi hanya bertumpu pada volume pasokan, tapi juga pada nilai tambah dari layanan energi primer", ujar Rakhmad dalam keterangan resmi, Rabu (9/7).
Baca Juga: Wamenpora Taufik Hidayat Resmi Ditunjuk jadi Komisaris PLN EPI
Adapun, tercatat EBITDA sebesar Rp 3,64 triliun, melonjak hampir tiga kali lipat dibanding capaian tahun 2022 sebesar Rp1,35 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, EBITDA tumbuh sekitar 50% dari Rp 2,42 triliun.
Sementara itu, laba bersih sebesar Rp 2,24 triliun terutama didorong oleh realisasi pendapatan usaha yang melebihi target serta efisiensi biaya dalam penyediaan energi primer.
“Kami terus melakukan optimasi biaya secara menyeluruh, terutama di sisi logistik dan suplai energi. Ini menjadi salah satu kunci kami menjaga profitabilitas tanpa mengorbankan keandalan pasokan", tambah Rakhmad.
Kontribusi bisnis beyond kWh PLN EPI juga terus meningkat. Pada 2024, kontribusi dari lini ini mencapai Rp 6,11 triliun, tumbuh 20% dibandingkan 2023 sebesar Rp 5,08 triliun. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya volume penjualan batu bara dan jasa transportasi batubara.
“Kami siap mendukung penguatan sistem energi nasional, tidak hanya melalui suplai gas dan batubara, tapi juga pengembangan biomassa, LNG, hingga integrasi pasokan untuk pembangkit berbasis energi bersih", tutup Rakhmad.
Selanjutnya: Presiden Prabowo Tinggalkan Brasil Usai Lawatan Kenegaraan
Menarik Dibaca: Samsung A06 Harga Juli 2025, Upgrade Gaya Hidup dengan Fitur Unggulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News