Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Merespon rencana tersebut, PT PLN (Persero) bersiap membangun infrastruktur kelistrikan untuk menjamin pasokan energi listrik di pusat pemerintah baru.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembahasan awal bersama Bappenas terkait perencanaan infrastruktur yang terintegrasi di ibu kota baru, termasuk infrastruktur kelistrikan. "Jadi kita akan ikut bersama merancang kebutuhan di sana," kata Haryanto, Jum'at (30/8).
Dalam pembahasan tersebut, Haryanto mengatakan bahwa kebutuhan listrik di ibu kota baru diproyeksikan mencapai 4.000 megawatt (MW). Selain dari pembangkit eksisting, Haryanto bilang bahwa kebutuhan setrum tersebut akan dipenuhi dari pembangkit baru yang akan dibangun secara bertahap.
Baca Juga: Pemerintah siapkan Rp 190 miliar untuk membangun hunian bagi PNS di ibu kota baru
Sayangnya, Haryanto tidak memaparkan mengenai rencana pembangunan pembangkit ini detail. Yang jelas, pembangkitan yang dibangun memprioritaskan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
"Itu akan bertahap ya pengembangannya. Di sana kan banyak sumber EBT, seperti Sungai Kayan sampai 6.000 MW dan potensi lain, pokoknya PLN komit menyesuaikan perencanaan pemerintah," ujarnya.
Dengan kebutuhan setrum sebesar itu, Haryanto menyebut bahwa PLN akan memperkuat jaringan transmisi. Ia bilang, rencana untuk membangun jaringan transmisi trans Kalimantan sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028.
Baca Juga: Ini kekhawatiran DPR tingginya peran swasta dalam pembangunan ibu kota baru
Saat ini, kata Haryanto, sudah ada jaringan listrik Kalimantan Utara-Timur-Selatan yang terhubung dengan interkoneksi 150 kV. Sementara untuk jaringan baru, transmisi yang akan dibangun bertegangan 500 kV.
Haryanto mengatakan, pembangunan transmisi itu akan dimulai secara bertahap mulai tahun depan, atau berbarengan dengan groundbreaking ibu kota baru. "500 kV itu sudah kita masukan di RUPTL, kita bangun bertahap dari tahu depan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News