kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,51   -23,22   -2.51%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN janji beli listrik PLTP Lahendong 5&6


Rabu, 25 Mei 2016 / 19:02 WIB
PLN janji beli listrik PLTP Lahendong 5&6


Reporter: Azis Husaini | Editor: Dupla Kartini

TOMOHON. PT Perusahaan Listrik Negara berkomitmen untuk membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 yang nanti akan dibangun Pertamina Geothermal Energy. Saat ini, PLN sudah mengoperasikan PLTP Lahendong Unit 1-4 dengan kapasitas 1x40 Megawatt (MW).

Djony Johanes Kalalo, Humas PLN Bagian Pembangkitan Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo (Sulutenggo) menyatakan, proyek PLTP Lahendong pertama kali dibangun tahun 2001 dan beroperasi tahun 2002. Selanjutnya unit 2-4 beroperasi pada 2007-2009.

Adapun di Unit 1-4 aset dimiliki oleh PLN, sementara untuk pengeboran uap dilakukan Pertamina Geothermal Energy dengan harga U$$ 6,2 cent per kWh. Namun untuk harga uap di unit 5 dan 6 belum diketahui harganya.

"Untuk unit 5 dan 6 yang akan mengebor masih Pertamina Geothermal Energi," ungkap Djony di lokasi PLTP Lahendong, Rabu (26/5).

Dia menyatakan, unit 5 dan 6 masing-masing berkapasitas 20 MW. "Untuk unit 5, bulan September nanti rencananya akan masuk dalam sistem kelistrikan Suluttenggo," ungkap dia. Sementara untuk unit 6 baru akan beroperasi tahun 2017.

Djony menyebut, untuk unit 5 dan 6, aset pembangkit dimiliki oleh PGE, dan PLN hanya berinvestasi kelistrikannya dan juga membeli uap. "Kalau unit 1-4 itu, aset kami yang punya, mesin pertama itu dari Alstom Prancis dan mesin unit 2-4 itu Fuji Electric dari Jepang," imbuh dia.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Made Suprateka menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk membeli listrik dari IPP yang akan membangun PLTP. "Dari awal akan ada perjanjian untuk membeli listrik dari IPP, kita akan diskusi soal harga dan jika sudah ketemu tentu akan beli," ujarnya, Rabu (26/5).

Made juga bilang pihaknya akan berusaha memenuhi pembangunan pembangkit dari energi baru dan terbarukan dengan porsi 25% hingga 2025. "Untuk program 35.000 MW juga akan kami penuhi energi dari EBT," ujar dia.

Dia menyatakan proyek pembangkit listrik baik PLTU dan pembangkit dari EBT sangat ramah lingkungan. Apalagi dengan adanya pembangkit di suatu wilayah akan menumbuhkn juga ekonomi masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×