kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN masih menginvestigasi jaringan dan memperbaiki gardu listrik rusak akibat tsunami


Minggu, 23 Desember 2018 / 14:43 WIB
PLN masih menginvestigasi jaringan dan memperbaiki gardu listrik rusak akibat tsunami
Pemeriksaan PLN terhadap jaringan listrik pasca tsunami Selat Sunda


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musibah tsunami yang melanda kawasan sekitar Selat Sunda menimbulkan banyak korban, salah satunya berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hingga kini, PLN masih terus melakukan upaya evakuasi, pendataan dan pencarian peserta family gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban dari bencana yang melanda pada Sabtu malam (22/12) tersebut.

Executive Vice President Corporate Communications and CSR PLN I Made Suprateka menyatakan bahwa menurut update informasi pada Minggu (23/12) hingga pukul 11.00 WIB, korban selamat, termasuk luka berat, tercatat sebanyak 157 orang. Sedangkan korban meninggal 14 orang, dan korban terdata namun belum ditemukan atau belum bisa hubungi sebanyak 89 orang.

"Total keseluruhan peserta gathering sebanyak 260 orang, kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban, kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat" kata Made melalui keterangan tertulisnya.

Made bilang, PLN juga telah mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana. Adapun, terkait kondisi kelistrikan pascabencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan.

"Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM roboh akibat diterjang tsunami," tandas Made.

Sebagai informasi, secara keseluruhan, seperti yang telah diberitakan oleh Kontan.co.id, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda, hingga data terkini yang berhasil dikumpulkan tercatat bertambah menjadi 62 orang.

Sementara korban luka-luka menjadi 584 orang, dan kemudian 20 orang belum ditemukan. Kemudian 430 unit rumah dan 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat. Sutopo memperkirakan data ini akan terus bertambah mengingat ada wilayah-wilayah yang belum didata secara menyeluruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×