kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN meminta pemilik smelter cari listrik sendiri


Rabu, 22 Januari 2014 / 14:39 WIB
PLN meminta pemilik smelter cari listrik sendiri
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Peningkatan inflasi, kenaikan harga bahan bangunan dan risiko kenaikan suku bunga menjadi tantangan bagi pemulihan sektor properti. ( KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perusahaan tambang yang mendirikan smelter untuk pemurnian mineral di kawasan Indonesia Timur, tampaknya harus merogoh kantong lebih dalam lagi. Pasalnya, selain harus mengeluarkan investasi untuk mendirikan smelter, pengusaha juga diminta untuk mendirikan pembangkit listrik sendiri untuk operasional smelter tersebut.

Hal itu diungkapkanĀ Nur Pamudji, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurutnya jika pemilik smelter mau ada pasokan listrik, mereka harus ada perjanjian business to business (B2B) dengan PLN.

Nur menyampaikan jika para pengusaha tidak mampu membuat pembangkit dan ingin minta bantuan PLN maka harus ada kecocokan harga jual listrik. "Mereka usaha sendiri, seperti di Halmahera, Maluku PLN hanya menyediakan listrik rumah tangga atau bisnis kecil, kalau mau bangun smelter maka mereka buat pembangkit sendiri, atau PLN yang bangun dengan skema B2B, " kata Nur Pamudji, kemarin (21/01).

Jika pengusaha mau mendirikan smelter tetapi tidak memiliki investais untuk mendirikan pembangkit, Nur menyarankan untuk membangun smelternya di Jawa Timur. Ia bilang Jawa Timur memiliki pasokan listrik untuk smelter hingga ribuan MW, terutama di kawasan pantai utara Jawa seperti di daerah Tuban, Gresik, dan Lamongan.

"Kalau di pulau-pulau kecil, dan kebanyakan di Indonesia Timur, PLN tidak punya pasokan listrik cukup, " kata dia. Ia juga menambahkan para pengusaha harus paham betul kalau mereka tidak bisa bergantung dengan PLN.

Seperti PT Antam mempunyai smelter di Halmahera Timur, Maluku Utara tetapi mereka juga berinvestasi untuk pembangkit listriknya. Jadi pasokan untuk penduduk tidak terganggu.

Jika pengusaha tambang ingin PLN yang bangun, Nur bilang PLN butuh waktu 2 tahun untuk pembangkit dengan kapasitas 70-140 MW. Saat ini PLN tengah membangun pembangkit untuk pengusaha smelter di Sulawesi Selatan untuk 8 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×