kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN menghentikan proses tender PLTU Jawa 5


Kamis, 12 Mei 2016 / 06:00 WIB
PLN menghentikan proses tender PLTU Jawa 5


Reporter: Azis Husaini, Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan proses tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5, Banten berkapasitas 2 x 1.000 MW senilai Rp 30 triliun. Alasannya: transmisi listrik di Jawa Barat dan Banten saat ini sudah penuh. Jika berlanjut akan ada risiko kelebihan kapasitas.

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso bilang, transmisi yang ada saat ini tidak akan mampu menampung besarnya kapasitas listrik yang dihasilkan dari PLTU Jawa 5 itu. Saat ini, transmisi listrik milik PLN di Pulau Jawa memakai tegangan 500 kilovolt (KV) dengan kapasitas listrik 500 MW.

Supangkat menjelaskan, saat ini, sistem transmisi Suralaya-Balaraja-Gandul, Depok merupakan transmisi yang paling penuh (crowded). Jika proyek 2.000 MW ini masuk maka akan berefek risiko di transmisi.

"Listriknya tak bisa disalurkan karena transmisinya belum cukup," ujarnya ke KONTAN, Rabu (11/5).

Oleh karena itu, PLN kini menghitung kecukupan transmisi terlebih dulu dan memilih menghentikan tender Jawa 5. Pasalnya, jika proyek ini berlanjut PLN akan tetap membayar ke produsen setrum, atas energi yang tidak disalurkan.

"Makanya kami hentikan. Lagi pula ini kan belum ada pemenangnya, masih dalam proses. Tender akan dilanjutkan dalam waktu dekat apabila masalah transmisi ini sudah diselesaikan," ujarnya.

Iwan mengaku paham jika para peserta tender proyek Jawa 5 ini kecewa. Namun, kata dia, PLN memiliki hak untuk menolak, dan menghentikan proses pengadaan. "Seperti yang sudah ada dalam persyaratan tender, di pasal 5.5c menyebutkan, bahwa PLN berhak menolak dan menghentikan proses pengadaan. Yang penting belum ada pemenang dalam tender," tandas dia.

Apalagi, lahan pembangunan PLTU Jawa 5 ini hingga kini juga belum ditetapkan. Begitu juga dengan perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA).

Hingga saat ini, PLN belum meneken PPA dengan para calon peserta tender, Alhasil, "Penghentian tender ini tidak berdampak signifikan. Sudah kami hitung risiko lebih besar kalau dilanjutkan," kata Iwan menjelaskan.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (WIKA) Bintang Perbowo mengaku kecewa dengan pembatalan tender proyek listrik Jawa 5. Meski belum ada dampak keuangan bagi WIKA, Bintang bilang, efeknya perusahaan ini harus kembali mencari tender pembangunan proyek setrum ini.

"Memang benar tender dihentikan. Ini tidak berdampak pada keuangan kami, tapi kami cari pengganti tender lainnya," ujar Bintang kepada KONTAN, di Kantor Kementerian BUMN, Rabu.

Kekecewaan juga diungkapkan Eddy Herwani. Direktur Eksekutif Indonesia China Cooperative Investment (ICCI) ini menyebut, untuk mengikuti tender proyek Jawa 5, calon investor sudah banyak mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang tidak sedikit.

Dalam pernyataan tertulisnya Selasa (10/5) Eddy menjelaskan, dalam tender ini sejatinya tinggal ada dua peserta yang sudah lolos dan membuka harga. Salah satunya adalah konsorsium China Oceanwide Holding Group-China Shanghai Electrical Power Construction Company-PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

Konsorsium China Oceanwide menawarkan harga termurah yakni US$ 4,5 cent per kWh atau lebih murah US$ 1 cent per kWh ketimbang peserta lain. "Artinya tidak ada alasan untuk menghentikan tender. Penghentian tender ini membuat ketidakpastian bagi investor ketenagalistrikan," katanya dalam pernyataan tertulis.

Konsorsium ini bahkan juga sudah menunjukkan kesiapan untuk menyetor dana sebesar US$ 394 juta, sesuai persyaratan tender sebagai jaminan proyek akan selesai sesuai jadwal, yakni di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×