kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

PLN Nusantara Power Produksi 472,2 GWh Energi Hijau Sepanjang Semester I-2025


Rabu, 06 Agustus 2025 / 14:05 WIB
PLN Nusantara Power Produksi 472,2 GWh Energi Hijau Sepanjang Semester I-2025
ILUSTRASI. PLN Nusantara Power memproduksi energi bersih sebanyak 472,2 GWh sepanjang semester I-2025, yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 525 ribu ton CO2.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Nusantara Power memproduksi energi bersih sebanyak 472,2 GWh sepanjang semester I-2025, yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 525 ribu ton CO2, sebagai hasil dari inovasi co-firing yang diterapkan pada 25 PLTU Batubara.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 tetap menjadi prioritas. Tidak hanya melalui pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan (EBT), namun juga dengan mengadopsi strategi yang efektif untuk mendorong penerapan energi bersih pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada.

"Kami telah melakukan studi terkait teknologi co-firing sejak 2018, dan kini telah mengimplementasikan co-firing di 25 PLTU yang tersebar di Jawa dan luar Jawa. Beberapa PLTU di luar Jawa bahkan telah mencapai tingkat co-firing hingga 100%," ungkap Ruly dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: PLN Nusantara Power dan ThorCon Studi Kelayakan Pembangkit Nuklir di Bangka Belitung

Ruly menjelaksan, inovasi co-firing ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan energi bersih, sekaligus menjadi bagian dari program "green booster" PLN untuk mencapai target bauran energi EBT nasional.

Co-firing dinilai sebagai solusi cepat dan efektif dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kontribusi energi hijau tanpa perlu membangun pembangkit baru.

Untuk diketahui, co-firing adalah teknik substitusi pembakaran di PLTU, di mana sebagian bahan bakar batubara digantikan dengan biomassa, yang turut mendukung pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Penuhi Kebutuhan Hidrogen Lewat 13 Green Hydrogen Plant

"Selain menurunkan emisi, co-firing juga memiliki potensi dalam mengatasi masalah sampah dan mendorong ekonomi berbasis sirkular, di mana salah satu sumber bahan bakar dapat berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)," jelas Ruly.

PLN Nusantara Power juga telah menjalin kemitraan dengan empat perusahaan asal Jepang, yaitu Toshiba, Sumitomo Heavy Industries (SHI), Mitsubishi Heavy Industries (MHI), dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation), untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit melalui berbagai teknologi seperti biomass processing plant, co-firing ammonia, AQCS (air quality control system), CCUS (carbon capture, utilization and storage). 

Baca Juga: Simak Strategi PLN Indonesia Power Kejar Target Pembangkit EBT

Selanjutnya: Menteri ATR/BPN Nusron Sebut Luas Tanah Terlantar Capai 100.000 Ha

Menarik Dibaca: Realme C15 Harga Agustus 2025,Smartphone dengan Baterai Kapasitas Jumbo 6000mAh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×