Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menegaskan kesiapannya dalam memenuhi kebutuhan listrik di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Executive Vice President Komunikasi Korporat & CSR PLN menyampaikan, sampai Desember 2021 lalu, sistem kelistrikan Kalimantan memiliki daya mampu sebesar 2.128 megawatt (MW), sementara beban puncaknya tercatat sebesar 1.292 MW.
“Dengan demikian terdapat cadangan daya sebesar 836 MW,” ujar Agung kepada Kontan.co.id (20/1).
Dalam rencana PLN, sistem kelistrikan di sekitar lokasi rencana IKN bakal dipasok dari Interkoneksi sistem 150 kV Kalseltengtim, tepatnya melalui Gardu Induk (GI) Petung.
Kebutuhan pra konstruksi, kata Agung, juga dapat dipasok melalui GI Petung yang saat ini memiliki 2 trafo daya dengan kapasitas 1x30 MVA dan 1x60 MVA. Selain dari GI Petung. Kedepannya, lokasi IKN juga akan disuplai melalui GI 150 kV Sepaku.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Masih Pelajari Potensi dan Prospek Bisnis di IKN Baru
Agung menuturkan, PLN telah membentuk tim khusus lintas direktorat tentang persiapan infrastruktur Ketenagalistrikan Rencana IKN baru di Kalimantan sejak April 2020 lalu. Di samping itu, PLN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Bappenas soal rencana pengembangan kelistrikan di IKN baru.
Untuk saat ini, PLN tengah menyusun Desain Sistem Kelistrikan dan Kebutuhannya, Skema Bisnis serta Skema Pendanaan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan, Master Plan Sistem Distribusi (MPSD) kota penopang IKN baru (Balikpapan dan Samarinda), serta menyusun Rencana penyediaan listrik Pra Konstruksi.
Ada 2 konsep desain yang disusun oleh PLN untuk IKN baru di Kaltim, yakni konsep smart yang mencakup Zero Down Time (ZDT), Distribution Automation System (DAS), Smart Grid, dan Smart Meter, serta konsep green yang meliputi Renewable Energy, Less Emission, dan Electrical Vehicle Charging Station.
“Sesuai dengan RUPTL 2021-2030, pengembangan pembangkit di Kalimantan akan mengoptimalkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 1.739,6 MW,” pungkas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News