kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

PLN pasok listrik 385 MVA ke smelter dan kawasan industri SIIP di Kalimantan Selatan


Kamis, 25 November 2021 / 11:14 WIB
PLN pasok listrik 385 MVA ke smelter dan kawasan industri SIIP di Kalimantan Selatan
ILUSTRASI. Proyek Strategis Nasional (PSN) PT PLN (Persero)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Dengan tersedianya tenaga listrik sebesar 75 MVA pada Februari 2023, PLN mendukung keberlangsungan industri pertambangan mineral atas pembangunan dan operasional smelter di Kalimantan Selatan.

Pasalnya, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) menetapkan ekspor produk mineral yang belum dimurnikan didalam negeri akan ditutup pada Juni tahun 2023. 

Jika smelter belum beroperasi hingga Juni 2023 maka para pengusaha tidak bisa melakukan ekspor produk mineral logam tertentu yang belum dimurnikan ke luar negeri.

Penyediaan tenaga listrik guna pengembangan kawasan KI SIIP yang dikelola oleh SILO GROUP juga merupakan langkah awal untuk mendukung peningkatan produksi pengolahan mineral dalam negeri di masa yang akan datang.

Dengan jadwal awal penyediaan tenaga listrik pada Juli 2025 sebesar 50 MVA dan puncaknya pada Desember 2027 ketersediaan energi listrik untuk Kawasan Industri SIIP adalah sebesar 21 MVA.

Direktur Utama PT SILO, Effendy Tios menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap Langkah berani  PLN untuk mendukung penuh pengembangan industri dalam negeri melalui hilirisasi mineral.

Dengan ditambahnya pasokan listrik ke smelter PT SILO menjadi 75 MVA dari PLN sangat mendukung terealisasinya industri smelter dan leaching di Pulau Sebuku.

"Sesuatu yang luar biasa dilakukan oleh PLN karena dapat mendukung pengembangan industri dalam negeri melalui tambang mineral" tutur Effendy

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kaji PLTA di Kayan dan Memberamo

Dia menambahkan, akan banyak keuntungan yang didapatkan oleh perusahaannya ketika sudah dapat menggunakan suplai listrik dari PLN, dalam jangka panjang maka akan menekan biaya operasional yang signifikan.

Sebelum mendapat pasokan listrik PLN, PT SILO menggunakan Genset untuk melistriki fasilitas produksi bajanya, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan genset jauh lebih mahal ketimbang membeli listrik dari PLN.

"Kita pakai genset 15 MW pakai bahan bakarnya solar biayanya kan 1 banding 3, kalau harga listrik dari PLN sekitar Rp 1.200 kita Rp 3.600, apalagi solar harganya sekarang lebih tinggi bisa Rp 4.000. Kalau kita pakai solar bukan cari untung tapi cari rugi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×