kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN pasok listrik 993 MVA untuk pusat data nasional di GIIC, Cikarang, Jawa Barat


Rabu, 08 September 2021 / 21:13 WIB
PLN pasok listrik 993 MVA untuk pusat data nasional di GIIC, Cikarang, Jawa Barat
ILUSTRASI. Petugas PLN. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN menandatangani Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik untuk  Pusat Data Nasional di Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (7/9). Seiring penandatanganan ini, PLN siap memasok listrik sebesar 993 Mega Volt Ampere (MVA) ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia itu.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, keandalan suplai listrik 24 jam dibutuhkan untuk mendukung operasional pusat data yang rencananya dibangun kawasan GIIC-Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Sejalan dengan hal ini, PLN menyiapkan infrastruktur kelistrikan yang andal, berkualitas, dan green dengan tarif kompetitif.

“Sesuai keinginan dunia internasional saat ini, mereka membutuhkan suplai tenaga listrik dengan jumlah yang tepat, dapat diandalkan dan green. Sesuai arahan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai hub data center internasional, PLN siap mendukung rencana tersebut sebaik-baiknya,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulis.

Perjanjian kerja sama antara PLN dan GIIC ditandatangani oleh Direktur Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, & Bali Haryanto WS, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas Hongky Jeffry Nantung, serta Direktur PT Pembangunan Deltamas Naritsugu Tomita.

Baca Juga: DCI Indonesia (DCII) dan Telkom (TLKM) berpotensi menjadi penguasa bisnis data center

Pada kerja sama ini, PLN selanjutnya akan menyalurkan pasokan listrik dengan tarif kompetitif untuk 12 pengembang pusat data nasional dan internasional di kawasan GIIC. Pelanggan juga akan mendapatkan opsi pemenuhan energi terbarukan melalui beragam produk dan layanan PLN, seperti Renewable Energy Certificate, Premium Green, Carbon Credit, maupun produk lainnya yang dibutuhkan oleh pengembang atau investor data center international.

Untuk menjaga keandalan, PLN akan memasok listrik dari dua sumber utama yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. PLN juga siap memanfaatkan cadangan listrik yang tersedia  di Jawa Bali. “Saat ini cadangan listrik Jawa Bali di atas 50 persen sehingga para investor tak perlu ragu untuk mempercayakan suplai listriknya ke PLN,” tutur Zulkifli.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan penyiapan infrastruktur ketenagalistrikan berguna mendukung penyiapan infrastruktur data center. Johnny bertutur, bisnis data center pada dasarnya merupakan bisnis power supply, sehingga kebutuhan data setara dengan tersedianya suplai tenaga listrik. 

Kapasitas konsumsi data center per kapita Indonesia, kata Johnny, masih sangat kecil, 1 Watt per kapita, atau sekitar 270 Mega Watt (MW) untuk memenuhi pusat data saat ini. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan Jepang yang memiliki rata-rata kapasitas konsumsi pusat data 10 watt per kapita, Singapura 100 watt per kapita. 

Dalam hitungan Johnny, setidaknya Indonesia memerlukan setidaknya 2,7 Giga Watt (GW) hanya untuk pusat data jika ingin setara dengan Jepang. "Ini kolaborasi penting sebagaimana harapan Presiden RI, yaitu kerja bersama dan kerja terkoordinasi. Sinergi-sinergi seperti ini akan menghasilkan efisiensi nasional yang besar dan mendorong produktivitas nasional yang tinggi," kata Johnny.

Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas, Hongky Jeffry Nantung turut menyampaikan harapan pemain data center di GIIC dan Indonesia untuk bisa mendapatkan suplai tenaga listrik yang andal, sebab pusat data membutuhkan suplai tenaga listrik yang besar dengan tingkat keandalan tinggi. 

"Dengan kolaborasi ini, kita harap kebutuhan pemain data center yang masuk dapat terpenuhi keandalannya, serta dapat tersuplai dengan energi terbarukan juga bisa dilayani oleh PLN. Dua-tiga tahun lalu kita belum bisa menjawab itu, tetapi dengan kerja sama ini, kebutuhan renewable green energy dengan sertifikat internasional sangat membantu," ucap Hongky.

Zulkifli menegaskan, PLN siap bekerja sama dengan pengembang kawasan atau investor data center, berskala nasional maupun internasional, yang hendak berinvestasi di Indonesia ke depannya. PLN pun berharap sinergi dapat dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia melalui penyediaan Pusat Data Nasional dan Internasional.

“Karena sebagaimana kita ketahui bersama, dengan adanya pembangunan Data Center di Indonesia maka akan menjadi 'tuas' bagi pengembangan bisnis digital dan startup nasional serta multiplier effect lainnya,” tukasnya.

Selanjutnya: Telkom (TLKM) menyiapkan Mitratel jadi perusahaan menara terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×