Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala yang berkapasitas 47 MW pada Jumat, 12 Juli 2019 di Cianjur, Jawa Barat.
Adapun pengoperasian pembangkit ini telah dimulai sejak Mei 2019. Proyek yang menelan biaya US$ 150 juta ini sejatinya ditargetkan rampung pada 2017 lalu. Direktur Utama PT Rajamandala Electric Power (REP) Basuki Setiawan bilang proyek dimulai pada 2013 dan mengalami kendala sehingga terjadi penundaan.
"Sempat ada masalah pada kestabilan tanah sehingga menyebabkan keretakan pada konstruksi," ungkap Basuki, Jumat (12/7).
Lebih jauh Basuki menjelaskan, kendala tersebut menyebabkan terjadinya penghentian kucuran dana. PT REP diminta oleh para investor untuk melakukan mitigasi bencana serta rencana pemulihan.
"Alhamdulillah 2019 bisa rampung, untuk hitungan pengerjaan PLTA bisa dibilang cukup cepat sebenarnya," jelas Basuki. Asal tahu saja, kehadiran PLTA Rajamandala akan menambah total kapasitas PLTA Nasional menjadi 6.256 MW.
Sementara itu, Executive Vice President Konstruksi Regional Jawa Bagian Tengah Dady Murihno bilang kehadiran PLTA Rajamandala akan menambah porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) khususnya di regio Jawa-Bali. "Sekitar 10,1% dari total kapasitas pembangkit," jelasnya.
Dady menambahkan, penggunaan air yang merupakan saluran dari PLTA Saguling juga akan mengoptimalkan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit.
Asal tahu saja, listrik yang dihasilkan nantinya akan dijual ke PLN berdasarkan Power Purchase Agreement (PPA) dengan durasi 30 tahun. Energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi 150 KV sepanjang 8 km yang terhubung ke jalur transmisi Cianjur - Cigereleng. Setelah masa kontrak habis, pengelolaan PLTA akan diserahkan kepada PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News