Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus mengejar pengoperasian pembangkit listrik Energi Baru Terbaruka (EBT). Sejauh ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Bauran energi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sampai dengan triwulan II untuk energi panas bumi dan EBT lainnya sebesar 13,30 MW.
Angka tersebut mencapai bauran energi sebesar 5,23% dari target yang sebesar 11,56 MW atau 4,96%. Sementara itu untuk bauran energi dari air mencapai 8,07% dari target sebesar 6,60%.
PT PLN (Persero) pun menargetkan empat proyek Pembangkit Listrik EBT bisa beroperasi di akhir tahun 2017. Direktur Pengadaan Strategis 2, Supangkat Iwan Santoso mengatakan pada tahun ini sebenarnya sudah ada pembangkit EBT yang sudah beroperasi yaitu PLTP Ulubelu Unit 4 pada pertengahan tahun dan PLTP Sarula pada Maret 2017 lalu.
Selanjutnya akan ada pengoperasian pengembangan dari PLTP Sarula pada Oktober atau November 2017. Selain Sarula, ada juga pengoperasian pembangkit listrik banyu (wind power) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas sebesar 70 MW. Iwan memproyeksikan pembangkit banyu ini bisa mulai beroperasi pada November 2017.
"Ini sejarah kita dimana kita mulai PLT Banyu 70 MW, masing-masing turbin berkapasitas 2.5 MW. Saat ini progressnya sangat baik," ujar Iwan pada Selasa (19/9).
Selain itu, ada juga PLT banyu yang tengah dibangun di wilayah Cilokot dengan kapasitas yang sama. "Yang lain dalam tahap pembangunan sangat banyak seperti PLTA di Sumatera Utara 510 MW, ada beberapa PLTA lain di Sulawesi. Saya kira kalau bicara EBT progress sekali, kami dorong sangat cepat," imbuh Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News