kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.345   46,00   0,28%
  • IDX 7.112   -43,62   -0,61%
  • KOMPAS100 1.036   -7,60   -0,73%
  • LQ45 792   -8,12   -1,01%
  • ISSI 232   -0,80   -0,35%
  • IDX30 412   -3,13   -0,75%
  • IDXHIDIV20 483   -2,91   -0,60%
  • IDX80 116   -0,91   -0,78%
  • IDXV30 119   -0,30   -0,25%
  • IDXQ30 132   -1,01   -0,75%

PLN Setuju Harga Gas di Proyek FSRT US$ 8,5 - US$ 9 per mmscfd


Kamis, 27 Mei 2010 / 10:30 WIB
PLN Setuju Harga Gas di Proyek FSRT US$ 8,5 - US$ 9 per mmscfd


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Dalam proyek Floating Storage Receiving Terminal (FSRT), PT PLN (Persero) menyetujui harga gas yang ditawarkan oleh Pertamina sekitar US$ 8,5 hingga US$ 9 per mmscfd.

Meski harga yang ditawarkan mahal, PLN sepakat dengan harga tersebut. Soalnya, jika dibandingkan dengan pemakaian solar, harga tersebut jauh lebih murah. “Memang belum ada kesepakatan tertulis tapi secara lisan, Bu Karen mengatakan harganya segitu,” kata Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan.

Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamuji mengatakan, kontrak jual beli gas untuk FSRT di Jawa Barat tersebut akan berlangsung selama 13 tahun. Pertamina akan mulai mengalirkan gas dari FSRT tersebut kepada PLN tahun 2011 dan berakhir pada 2024. “PLN akan serap gas sebanyak 400 msscfd,” kata Nur Pamuji.

Pemerintah memang tengah berusaha untuk memperkuat infrastruktur gas agar tidak ada lagi kesulitan pasokan bagi industri domestik.

Untuk infrastruktur gas, bentuk konkretnya tidak hanya floating storage receiving terminal (FSRT) melainkan ada beberapa infrasturktur gas lainnya seperti pembangunan receiving terminal dengan skala kecil khususnya untuk daerah-daerah yang sulit. Nah, pembangunan terminal skala kecil itu untuk mendistribusikan gas tersebut.

“FSRT kan akan selesai pada September 2011. Tahun ini kita akan pelajari untuk terminal skala kecil khususnya untuk Indonesia Timur,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Herawati Legowo, pertengahan Mei 2010 lalu.

Peran receiving terminal tersebut cukup besar untuk pasokan gas domestik. Karena pada 2014, market untuk LNG cukup besar. Selain itu juga pasar LNG Asia mulai bergairah karena pasokan LNG ke Amerika berkurang. “Karena itulah peran receiving terminal cukup penting di sini,” kata Evita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×