kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Siap Manfaatkan EBT Dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Surakarta


Rabu, 23 Juni 2021 / 11:01 WIB
PLN Siap Manfaatkan EBT Dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Surakarta
ILUSTRASI. Kontan - PLN Kilas Industri Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Surakarta merupakan satu dari 12 kota yang ditunjuk melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Untuk mendukung permasalahan sampah di kota Surakarta tersebut, PT PLN (Persero) berencana akan membeli energi hijau yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta seharga 13,35 sen dolar AS per kWh atau setara Rp1.800/kWh.

M. Irwansyah Putra, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, mengatakan, "PLN siap memanfaatkan EBT (Energi Baru Terbarukan) dengan membeli listrik dari PLTSa sesuai ketentuan yang telah disepakati. Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap pengembangan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.”

Pembelian listrik dari PLTSa terbesar di Jawa Tengah ini juga menyusul perjanjian jual-beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement) dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power selaku pengelola PLTSa Surakarta pada Desember 2018.

Hingga Mei 2021, pembangunan PLTSa Surakarta telah mencapai 34,8 persen, dan ditargetkan selesai sepenuhnya pada tahun 2022 dengan total kapasitas 5.000 kilowatt.

Kontan - PLN Kilas Industri Online

Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, mengatakan, beroperasinya PLTSa ini akan menjadi solusi permasalahan sampah di Kota Solo.

"Saya kira progresnya sudah cukup baik sampai nanti targetnya selesai tahun 2022. Ini ‘kan permasalahan dari dulu. Insya Allah kalau PLTSa ini sudah running, permasalahan (sampah) ini segera terselesaikan," kata Gibran.

Nantinya PLTSa Surakarta akan mengolah sampah dari TPA Putri Cempo dengan total kebutuhan sekitar 276 ton sampah per hari. Proses pengolahan sampah menjadi energi listrik adalah dengan menggunakan incinerator atau pembakaran sampah, di mana energi panas yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Meskipun melalui proses pembakaran, penggunaan sampah sebagai bahan energi tidak akan mencemari lingkungan sekitar karena gas yang dihasilkan dari proses ini bebas dari TAR maupun kandungan lainnya yang berbahaya.

Pembelian energi hijau dari PLTSa Surakarta ini merupakan salah satu bagian transformasi PLN melalui aspirasi Green, yakni dengan meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik nasional.

Tak hanya membeli listrik dari PLTSa, PLN melalui program Co Firing juga mendorong penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar PLTU. Biomassa bisa diambil dari limbah pertanian, limbah industri pengolahan kayu, hingga limbah rumah tangga.

Kebijakan PLN yang mencari sumber energi baru melalui pembakaran sampah ini akan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah sampah tak hanya di Surakarta, tapi juga di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 864.469 ton per hari, dan yang tidak terkelola sebesar 3.964.946 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×