Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Selain itu, terdapat pula proyek PLTA yang tengah digarap di Sulawesi, yaitu PLTA Poso Peaker. Kapasitas totalnya berjumlah 515 megawatt (MW). PLTA ini dikelola oleh PT Poso Energy.
Dalam waktu dekat, PLTA Poso Extension Stage 2 berkapasitas 200 MW direncanakan mulai beroperasi dan memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT di tanah air. Saat rampung nanti, kehadiran PLTA Poso Extension Stage 2 diproyeksikan meningkatkan porsi bauran EBT di Sulawesi dari posisi saat ini yang sebesar 32,2% menjadi 38,9%.
Selain meningkatkan kapasitas pembangkit berbasis EBT, PLN juga melakukan pengembangan teknologi penyimpanan listrik dalam bentuk baterai berukuran besar hingga teknologi penangkapan karbon dan hidrogen.
“Program lain yang disiapkan PLN untuk mendukung transisi energi yaitu ekspansi gas, program co-firing, Konversi PLTD ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan,” imbuh Agung.
Target carbon neutral 2060
Dalam hitungan PLN, PLN membutuhkan investasi lebih dari US$ 500 miliar untuk mendukung pencapaian carbon neutral pada 2060. Agung berujar, ada 4 hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengakselerasi target Carbon Neutral 2060 ini, yaitu penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan, investasi skala besar, penerapan teknologi dalam skala besar, dan investasi pelanggan untuk beralih menggunakan peralatan rendah karbon.
“Dengan begitu, pengembangan bisnis dan kampanye electrifying lifestyle perlu lebih digaungkan. Sebut saja, seperti penggunaan kompor listrik, kendaraan listrik, dan perdagangan emisi,” tutur Agung.
Lebih lanjut, Agung menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk melakukan transisi energi. Hanya saja, langkah tersebut, kata Agung, tidak bisa dilakukan oleh PLN sendirian. “Kami membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan,” tambah Agung.
Selanjutnya: PLN berharap tambahan insentif bagi kendaraan ramah lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News