Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT PLN (Persero) akan melelang tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang bulan Juni mendatang. Ketiga proyek PLTU Mulut Tambang tersebut berkapasitas 2.600 Megawatt (MW) itu diharapkan bisa beroperasi mulai 2016 nanti.
Nur Pamuji, Direktur Utama PLN menyebutkan, tiga proyek PLTU Mulut Tambang itu antara lain: PLTU Sumatera Selatan 9 dengan kapasitas 2x600 MW, PLTU Sumatera Selatan 10 berkapasitas 1 x 600 MW dan PLTU Jambi berkapasitas 2x400 MW.
Bagi PLN, kehadiran PLTU Mulut Tambang akan mampu menambah pasokan setrum untuk pelanggannya. Perusahaan setrum milik negara ini berharap, 15% dari seluruh produksi setrum nasional berasal dari PLTU Mulut Tambang. “PLN memiliki rencana memiliki PLTU Mulut Tambang sebesar 7300 MW di 2020,” kata Nur Pamuji, Senin (20/2).
Helmi Najamuddin, Kepala Divisi Batu Bara PLN menambahkan, pasokan batu bara untuk ketiga pembangkit tersebut berasal dari PT Bukit Asam. Ia memperkirakan, kebutuhan batubara untuk ketiga PLTU Mulut Tambang itu bisa mencapai 18,9 juta ton per tahun.
Kebutuhan batubara dari PLTU Mulut Tambang terbesar adalah PLTU Sumatera Selatan 9 dengan kebutuhan 8,7 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan batubara PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 10 dan PLTU Mulut Tambang Jambi kebutuhannya masing-masing 4,38 juta ton dan 5,84 juta ton tiap tahunnya. “Setiap pembangkit 100 MW butuh batubara sekitar 2.000 ton per hari,” terang Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News