Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal mengoptimalkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam menghasilkan listrik. Salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala di Cianjur, Jawa Barat.
Melalui anak usaha PLN, PT Indonesia Power (IP), PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) yang beroperasi sejak Mei 2019.
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi menyampaikan bahwa PLTA Rajamandala mampu memproduksi listrik hingga mencapai 496 Megawatt hour (MWh) per hari atau 181 Gigawatt hour (GWh) per tahun.
"PLTA Rajamandala merupakan PLTA yang menggunakan pipa pesat terbesar di Indonesia dan menggunakan spiral case dengan bahan beton bertulang pertama di Indonesia. PLTA ini juga memiliki waterway yang menggunakan sistem labirin pertama di Indonesia," ungkap Ahsin lewat keterangan tertulis, Jum'at (12/2).
Baca Juga: Realisasi bauran EBT baru 11,31% di tahun 2020, ini upaya dari Kementerian ESDM
PLTA Rajamandala hadir melalui kerjasama antara IP sebagai anak perusahaan PLN dengan kepemilikan saham sebesar 51% dan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) sebesar 49%, yang membentuk PT Rajamandala Electric Power.
Ahsin menjelaskan, listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala turut memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali. Listrik tersebut dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur - Cigereleng. Pasokan listrik dari PLTA ini juga menjadi back up sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.
Untuk mewujudkan komitmen 23% bauran EBT pada 2025, PLN tidak hanya menghadirkan pembangkit EBT baru, tapi juga mendorong penggunaan EBT melalui pembangkit-pembangkit yang eksisting. Sperti lewat cofiring biomassa pada PLTU dan konversi mesin PLTD menjadi pembangkit berbasis EBT.
Selanjutnya: Kementerian ESDM targetkan bangun 25 sistem smart grid baru hingga 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News