kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLTMG Bangkanai bisa hemat BBM Rp 1,6 triliun


Kamis, 11 Juli 2013 / 15:21 WIB
PLTMG Bangkanai bisa hemat BBM Rp 1,6 triliun
ILUSTRASI. Jika sebelumnya biaya pengiriman uang antarbank umumnya dikenakan biaya Rp 6.500, kini mulai dikenakan hanya Rp 2.500. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai di Kalimantan Tengah berkapasitas 155 megawatt, diklaim bisa menghemat penggunaan bahan bakar solar.

Jika nanti PLTMG Bangkanai beroperasi, maka ada 4 sistem kelistrikan yang selama ini isolated (operasi terpisah), yaitu Muara Teweh (8 MW), Buntok (10 MW), Batu Licin (12 MW) dan Sampit (33 MW), akan interconnected (terhubung dengan sistem) dengan sistem Kalselteng.

Penggunaan BBM untuk 60 MW PLTD tersebut akan berganti dengan suplai listrik dengan bahan bakar gas. Potensi penghematan solar yang akan didapat sebesar 245.000 kilo liter per tahun atau Rp1,6 triliun per tahun. Ini, dengan perhitungan selisih BPP menggunakan PLTD Rp 2.800/kWh dan BPP menggunakan PLTMG Rp. 1.100/kWh.

Sebelumnya, PLTMG seperti ini sudah diterapkan  di Jawa Timur pada Pembangkit Listrik Grati, di mana penyimpanan gas dengan menggunakan tabung CNG dan mampu menyimpan 16 Mmscfd gas ke dalam tabung CNG serta mengoperasikan pembangkit selama 4 jam dengan kapasitas 300 MW.

Pola seperti ini terjadi di luar Jawa seperti di Kalimantan. Dengan beban pemakaian listrik pada siang hari yang hanya 50% hingga 60% dibanding malam hari. “Dengan kapasitas 155 MW ini belum bisa untuk menjadi peaker, jadi kita akan menambah kapasitas pembangkit nanti setelah pembangkit ini beroperasi." Kata Nur Pamudji, Direktur Utama PLN.

Nur yakin, dengan dengan teknologi CNG akan  mampu menambah kapasitas pembangkit mencapai 200 MW dengan penggunaan volume gas yang tetap sama. "Ini merupakan cara efisien bila dilihat bahwa kebanyakan pembangkit di Kalimantan masih menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya,” pungkas Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×