kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, PLN gelar tender PLTG Bengkanai


Senin, 13 Februari 2012 / 13:29 WIB
Tahun ini, PLN gelar tender PLTG Bengkanai
ILUSTRASI. Pembangunan Rumah Subsidi: Bocah bermain di depan pembangunan rumah bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/02). KONTAN/Baihaki/17/02/2021


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tahun ini, PT PLN (Persero) akan menggelar tender pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Bengkanai, di Kalimantan Tengah. Jika tidak ada aral melintang, pabrik listrik tenaga gas itu akan memproduksi setrum sebesar 4 x 70 Megawatt (MW) sampai 2014.

Nasri Sebayang, Direktur Konstruksi PLN mengatakan, PLTU Bengkanai dibangun melalui dua tahap proyek. Pertama, proyek pembangunan kapasitas PLTG sebesar 2 x 70 MW, dan proyek kedua pembangunan listrik berkapasitas 2 x 70 MW. "Nanti di 2013, sudah menghasilkan listrik 2 x 70 MW, kemudian sisanya di 2014," kata Nasri, Senin (13/2).

Direktur Utama PLN, Nur Pamuji bilang, PLTG Bengkanai sudah mendapatkan pasokan gas dari lapangan Bengkanai, Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah yang dioperasikan oleh PT Salamander Energi Limited. "Kami sudah teken kesepakatan PJBG (perjanjian jual beli gas) dengan Salamander pada tahun lalu," kata Nur Pamuji.

Dalam perjanjian itu, disepakati PT Salamander akan memasok volume gas sebesar 20 bbtud (billion british thermal unit per day). Sedangkan Harga gas yang disepakati oleh kedua belah pihak sebesar $ 4.79/mmbtu US Dollar dengan ekskalasi 3% per tiga tahun.

PT Salamander Energy berkomitmen untuk memasok gas mulai Juni 2013 sampai 2033. Pasokan gas Bangkanai ini, nantinya untuk memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik di wilayah Kalimantan, utamanya di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Dengan memanfaatkan PLTG tersebut, lanjut Nur Pamuji, PLN bisa menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1 triliun per tahun, dengan asumsi BBM Rp 8.500 per liter. "Penggunaan gas sekaligus memberikan peluang yang lebih baik bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan pada BBM," jelas Nur Pamuji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×