Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampoerna Retail Community (SRC) atau toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program kemitraan Sampoerna kini hampir injak tahun ke-12nya pada Mei nanti.
Program yang di bentuk oleh PT HM Sampoerna Tbk tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing para pemilik toko kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan serta inovasi-inovasi baru.
Salah satu inovasi dari SRC ialah Pojok Lokal yang merupakan area khusus atau rak khusus di toko SRC yang diperuntukkan bagi pelaku UKM di sekitarnya memasarkan produk mereka.
Baca Juga: Dengan SRC, Berangkulan Bersama Membesarkan Usaha
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan bersama dengan tim riset Kompas.com pada 452 pemilik toko kelontong di 8 Kota yaitu Medan, Palembang, Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar menunjukkan dampak positif dari adanya SRC salah satunya dari adanya Pojok Lokal.
Kepala Urusan Komersial dan Pengembangan Bisnis Sampoerna Henny Susanto mengatakan, omset produk UKM tercatat mencapai Rp 5,7 triliun per tahun. Rata-rata pelaku UKM yang menjual produknya di pojok lokal di toko SRC mengalami kenaikan omzet sebesar 28%.
"Dari 2008 sampai sekarang awalnya SRC nggak berani tampil, tapi 3 sampai 4 tahun terakhir kami lebih agresif dab kami lihat dampaknya, pengakuan dari orang-orang, baru kami berani buat lebih besar. Tahun 2016 kami baru 12.000-an toko SRC, spiritnya adalah dekat hemat bersahabat," cerita Henny saat Diskusi Media Hasil Survei Dampak Ekonomi dan Sosial dari SRC bertempat di Restoran Meradelima, Jakarta pada Kamis (20/2).
Dampak dari adanya Pojok Lokal sangat dirasakan oleh salah satu pelaku UKM kerupuk bakso ikan di Serang, Banten yaitu Masudah. Masudah menerangkan bahwa ia awalnya kesulitan dalam pemasaran produk kerupuk bakso ikan miliknya.
Baca Juga: Festival Sampoerna Retail Community (SRC) 2019 di Semarang Cetak Rekor MURI