Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menganggap rencana pembangunan bandara di Lebak, Banten, bak taruhan karena memiliki ruang udara yang sempit. Karena itu, Jonan memutuskan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta arahan.
"Kira-kira hampir dua bulan lalu saya sudah mengirim surat kepada Bapak Presiden. Kita juga minta arahan baiknya bagaimana apa harus dipotong (ruang udara) Bandara Rumpin atau Bandara Budiharto (Lebak) baiknya bagaimana. Mungkin kalau Pak Presiden yang memutuskan saya kira kita ikut saja," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (30/9).
Kementerian Perhubungan, kata Jonan, tidak bisa memberikan ruang udara yang dimiliki oleh Bandara Budiharto (Curug) karena digunakan oleh sekolah penebangan. Selain itu, imbuh Jonan, Kemenhub juga tidak bisa mengambil ruang udara TNI AU di Bandara Rumpin.
Mantan bos KAI itu mengatakan, dia sudah memberikan surat untuk memperbaiki tata letak bandara tersebut kepada PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) selaku inisiator dan pengembang. Saat ini, Kemenhub menunggu perbaikan seperti apa yang akan dilakukan MRIS.
"Nah kalau nanti ada balasan resmi dari pemprakasanya itu. Nanti kita tidak lanjuti segera," ucap Jonan.
Menurut JOnan, frekuensi penggunaan runway bila bandara Lebak itu jadi dibangun tidak maksimal karena keterbatasan ruang udara. Namun, bila pengembang tetap mau membangun, Jonan mempersilahkan.
"Sangat tidak maksimal. Tapi kalau mau saja terserah," ucap Jonan. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News