kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polesan WIKA untuk Wika Gedung sebelum IPO


Senin, 03 Oktober 2016 / 12:12 WIB
Polesan WIKA untuk Wika Gedung sebelum IPO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sebagai induk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terus berupaya mempercantik portofolio sang anak, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung atawa Wika Gedung, sebelum melantai di bursa saham tahun depan. Penambahan aset menjadi strategi sang emak.

Untuk itu, Wijaya Karya melakukan inbreng aset ke tubuh Wika Gedung. Ini sekaligus menjembatani pelepasan alias spin off divisi departemen gedung yang masih berada di bawah Wijaya Karya.

Namun, Wika Gedung tak mengelola sendiri aset inbreng dari Wijaya Karya tadi. Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Suradi menjelaskan, Wika Gedung akan bersinergi dengan anak usaha Wijaya Karya  lain, yaitu PT Wika Realty dalam membangun proyek.

Hanya saja, Wijaya Karya belum bisa menjabarkan aset inbreng yang dimaksud. Yang pasti selain inbreng, perusahaan berkode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia itu juga menyuntikkan dana ke Wika Gedung.

Bukan tanpa maksud, Wijaya Karya ingin valuasi Wika Gedung meningkat saat perhelatan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) nanti. Target perolehan dana publik antara Rp 1 triliun - Rp 1,5 triliun. "Tahun ini, target laba bersih Wika Gedung Rp 120 miliar dan tahun depan setelah IPO ditargetkan bisa tumbuh lebih dari 25%," ujar Suradi kepada KONTAN, Minggu (2/10).

Asal tahu saja, Wika Gedung berhasrat menjadi perusahaan publik pada semester I 2017. Berbekal laporan keuangan per Desember 2016, perusahaan ingin melepas 30%-40% saham ke publik.

Wakil Direktur Utama Wika Gedung Novel Arsyad mengatakan, total aset per akhir Agustus 2016 sebesar Rp 300 miliar. Nilai aset tersebut belum memenuhi target internal. "Tapi belum bisa kami sampaikan targetnya karena nilai akhir tahun ini yang akan kami pakai untuk IPO," katanya, Kamis (29/9).

Sebelumnya tercatat, Wika Gedung telah mengantongi total suntikan dana dari Wijaya Karya senilai Rp 247,5 miliar. Perinciannya, Rp 118,4 miliar berupa duit kas. 

Dana Rp 129,02 miliar selebihnya berupa aset tanah bangunan di dua lokasi berbeda. Wika Gedung ketiban limpahan tanah dan bangunan di Surabaya, Jawa Timur seluas 1,08 hektare (ha). Lokasi aset yang lain ada di Samarinda, Kalimantan Timur seluas 11.566 meter persegi (m²).

Mayoritas di Jawa

Selain berharap warisan dari induk usaha, tahun ini Wika Gedung menyiapkan dana belanja modal Rp 900 miliar untuk membeli lahan dan peralatan konstruksi. Mereka bermaksud menambah koleksi lahan seluas 6 ha - 10 ha di sejumlah lokasi.

Wika Gedung juga berencana mengakuisisi satu menara apartemen milik PT Agung Podomoro Land Tbk. Proyek properti itu akan menjadi hunian untuk karyawan. Akuisisi apartemen berisi 500 unit tersebut masih dalam proses penjajakan.

Di samping ikhtiar menambah aset, Wika Gedung  memacu perolehan kontrak baru. Dari target perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 6 triliun, perseroan sudah memenuhi Rp 4,5 triliun per kuartal III 2016. Dus,  masih harus mengejar target kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun di sisa kuartal terakhir tahun ini.

Hingga September 2016 kemarin, Wika Gedung lebih banyak mengantongi kontrak baru, berupa proyek apartemen dan gedung komersial. Kebanyakan, lokasi proyek berada di Jakarta, Surabaya dan Bandung. "Paling banyak di Jawa. Porsinya Jakarta saja 40% dan sisanya di daerah," terang Novel.

Salah satu kontrak baru Wika Gedung adalah pembangunan tiga menara apartemen Podomoro Golf View di Cimanggis, Depok, Jawa Barat dari Agung Podomoro. Nilai kontrak konstruksi proyek itu Rp 820 miliar.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×