kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Potensi Ekonomi Global US$ 2,4 Triliun, Kemenperin Genjot Perkembangan Industri Halal


Sabtu, 28 September 2024 / 08:03 WIB
Potensi Ekonomi Global US$ 2,4 Triliun, Kemenperin Genjot Perkembangan Industri Halal
ILUSTRASI. Jumlah konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2024.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – TANGERANG. Merujuk pada data State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024, jumlah konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2024 ini. Adapun sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar kedua di dunia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menguasai pasar produk halal.

Ini juga terlihat dari perkembangan industri halal dalam negeri yang telah menunjukkan kinerja yang positif. Pada triwulan I tahun 2024, sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) dalam negeri telah tumbuh 1,94% YoY.

"Adapun sektor unggulan halal tersebut, antara lain sektor makanan dan minuman halal serta modest fashion mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87% YoY dan 3,81% YoY. Ini menunjukkan bahwa di masa depan, pertumbuhan ekonomi nasional dapat didominasi oleh ekonomi syariah melalui perkembangan industri halal,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (27/9).

Selain itu, Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life juga memproyeksi jumlah populasi penduduk muslim di dunia akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5% dari total populasi dunia di tahun 2030. Peningkatan populasi ini juga dinilai akan sejalan dengan pertumbuhan pada permintaan produk industri halal.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Industri Halal Optimalkan Peluang dan Jawab Tantangan Global

“Sehingga, Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi penduduk muslim terbesar kedua di dunia, yang mencapai 241,7 juta jiwa, memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal,” papar Agus.

Di samping itu, posisi ekonomi syariah Indonesia di tataran global terus meningkat di berbagai sektor. Tahun lalu, secara keseluruhan Indonesia berhasil naik satu peringkat menjadi posisi ketiga pada Global Islamic Economy Indicator dalam SGIER 2023/2024 yang dirilis oleh Dinar Standard. Posisi ke-3 Indonesia tersebut, setelah Malaysia dan Arab Saudi, dengan melampaui posisi Uni Arab Emirat dan Bahrain.

“Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mempromosikan dan meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk industri halal, kami menyelenggarakan kegiatan IHYA ini, yang telah kami lakukan setiap tahunnya sejak tahun 2021,” tutur Agus.

Agus menambahkan, melalui rangkaian acara IHYA, pihaknya ingin memberikan apresiasi kepada para stakeholders industri halal yang mendukung dan berperan aktif dalam mengakselerasi perkembangan dan pemberdayaan industri halal nasional.

Baca Juga: Usulan 6 KEK Disetujui, Ditargetkan Investasinya Mencapai Rp 1.089 Triliun

“Penamaan kegiatan ini yaitu IHYA, terinspirasi dari kitab fenomenal karangan Imam Al-Ghazali yaitu Ihya Ulumuddin atau Al-Ihya. Secara bahasa Ihya’ Ulumuddin berarti menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama. IHYA menjadi brand untuk kemajuan sektor industri halal Indonesia, sekaligus menjadi representasi visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia,” jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, IHYA 2024 diikuti oleh 900 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh 150 peserta.

“Kami di Kemenperin ini memiliki cita-cita someday kalau bisa jangan terlalu lama, Indonesia bisa menjadi tempat penyelenggara pameran produk-produk halal terbesar di dunia, bukan hanya di ASEAN, bukan di hanya di Asia tapi di dunia,” tutupnya. 

Selanjutnya: Bolehkah Penderita Asam Lambung Makan Kangkung? Ini Jawabannya

Menarik Dibaca: Bolehkah Penderita Asam Lambung Makan Kangkung? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×