Reporter: Harry Febrian | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Potensi Industri kelautan dan perkapalan Indonesia dinilai cukup cerah. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan, beberapa faktor seperti peningkatan permintaan perbaikan kapal (docking) dari tahun ke tahun menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan industri maritim Indonesia.
"Tahun ini kapal yang docking di Indonesia mencapai 9.300 unit. Angka ini naik dari dua tahun lalu yang masih berkisar 5.000 hingga 6.000 unit," kata Budi dalam pembukaan Indonesia Maritime Expo pagi tadi (13/10).
Selain itu, pendapatan per kapita yang terus meningkat pun menjadi pendorong pertumbuhan industri ini. Pada 2011, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sekitar US$ 3.000 per tahun, pada beberapa tahun ke depan akan meningkat US$ 5.000 per tahun. Itu menandakan, perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh.
Apalagi, potensi peningkatan kapasitas produksi kapal lokal masih besar. Untuk keperluan kapal di hulu migas saja, sampai tahun 2015 kita membutuhkan kapal sebanyak 235 unit. Namun kemampuan pembuatan kapal untuk keperluan tersebut di dalam negeri baru bisa memenuhi sekitar 30%.
Untuk itulah penyelenggaraan seperti pameran industri kelautan dan perkapalan Indonesia Maritime Expo yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta hingga Jumat (15/10) menjadi penting.
Pameran ini diikuti oleh lebih dari 70 perusahaan yang bergerak di bidang industri kelautan dan perkapalan seperti marine coating, marine insurance, ship yard dan offshore. Peserta yang berpartisipasi tak hanya dari perusahaan lokal tapi juga dari Asia seperti Jepang, Korea dan China. "Pameran semacam ini sangat diperlukan mengingat kebutuhan di industri perkapalan yang terus meningkat," kata Budi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News