Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Geothermal Energy kembali berupaya meningkatkan produksi gas dari panas bumi. Kali ini, Pertamina Geothermal mengebor sumur panas bumi UBL-R2/1 di area kerja Ulubelu, Provinsi Lampung.
Pengeboran sumur itu dilakukan sedalam 2.500 meter kedalaman ukur (mMD). Sumur UBL-R2/1 ini, menjadi sumur ke-38 di area kerja Ulubelu. Kalau tak meleset, kegiatan pengeboran itu akan memakan waktu selama 49 hari ke depan.
Sayang, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Roni Gunawan belum bisa membeberkan lebih terperinci soal proyeksi gas dari sumur itu. Termasuk berapa besar proyeksi total biaya pengeboran di wilayah ini. Yang pasti, "Ulubelu kami proyeksikan menjadi lapangan kedua terbesar setelah lapangan Kamojang di Jawa Barat," kata Roni kepada KONTAN, Selasa (6/1).
Pengeboran sumur UBL-R2/1 bertujuan mengembangkan reinjeksi brine ke dalam reservoir lapangan Ulubelu, dari sumur produksi Unit 3 dan 4. Sumur-sumur itu diprediksi akan beroperasi secara komersial dua tahun mendatang.
Saat ini Pertamina Geothermal memproduksi panas bumi di 14 area kerja. Panas bumi ini akan diubah menjadi tenaga listrik untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Antara lain PLTU Kamojang 200 megawatt (MW), PLTU Ulubelu 110 MW, PLTU Lahendong 80 MW dan PLTU Sibayak 12 MW.
Selain itu, ertamina juga tengah mengembangkan proyek-proyek PLTU lain seperti proyek PLTU Lumut Balai di Sumatera Selatan, PLTU Kerinci Jambi, PLTU Hululais Bengkulu, PLTU Karaha Jawa Barat dan PLTU Kotamobagu Sulawesi Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News