kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cukong PLTU Cilacap tak jelas, ESDM uji tuntas


Kamis, 27 November 2014 / 11:06 WIB
Cukong PLTU Cilacap tak jelas, ESDM uji tuntas
ILUSTRASI. Sentimen eksternal masih rawan menyeret IHSG. Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penunjukan PT Jawa Energi untuk menggarap pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap berkapasitas 5.000 Megawatt (MW) mengundang teka-teki. Salah satunya adalah rekam jejak  PT Jawa Energi.

Ketidakjelasan ini memicu kekhawatiran atas kelangsungan proyek. Pengalaman membuktikan, ketidakjelasan bisa berujung mandeknya proyek. Contohnya adalah  pembangunan megaproyek 10.000 MW.  

Sumber KONTAN yang mengetahui proses penunjukan  PT Jawa Energi sebagai operator PLTU Cilacap membisikkan, pemilik dari PT Jawa Energi adalah pengusaha asal Surabaya bernama Tjandra Limanjaya atau biasa disapa Tjandra Lie.

Dalam kiprahnya di bisnis setrum, Tjandra pernah membangun PLTU Celukan Bawang Bali, berkapasitas 3x115 MW pada 2012 melalui bendera PT General Energi Bali. Sayangnya, proyek ini macet, sehingga diambil-alih oleh mitranya, yakni perusahaan l China bernama, China Huadian Engineering Company Corp. 

"Setelah diambil-alih, proyek PLTU Celukan Bawang saat ini hampir selesai pengerjaanya," ungkap sang sumber, pekan lalu. Lantaran ini pula. China Huadian ogah digandeng Tjandra Lie dalam proyek pembangkit listrik lain.

Makanya, pasca ditunjuk menggarap PLTU Cilacap, Tjandra menggandeng perusahaan China yakni Shanghai Electric Group Co., Ltd. Dalam proyek ini, Tjandra memakai bendera bisnis PT Jawa Energi.

Dihubungi Kontan lewat sambungan telepon di perumahan Galaxy Bumi Permai Surabaya, Kamis lalu (20/11), Tjandra Limanjaya tak mengakui dirinya sebagai pemilik Jawa Energi. "Bukan, bukan punya saya pemiliknya.  Saya juga tak tahu siapa pemiliknya," elak Tjandra Limanjaya kepada KONTAN.

Tak pelak, misteri Jawa Energi kembali mengundang teka-teki. Bahkan, saat Kontan menghubungi pejabat daerah di Jawa Tengah misteri pemilik Jawa Energi juga tak terungkap. 

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengaku tak tahu pemilik Jawa Energi.  Namun  ia memastkan nama Direktur Utama Jawa Energi adalah Hendrik. "Jawa Energi akan menggandeng investor asing dalam proyek itu," imbuh dia.

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku dirinya baru mendapat laporan lisan soal pembangunan PLTU Cilacap ini. Alhasil, Ganjar juga belum mengetahui banyak soal sepak terjang perusahaan ini, berikut pemiliknya. 

ESDM akan menyeleksi

Ketidakjelasan siapa pemilik PT Jawa Energi ini juga membuat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said  penasaran. Karena itu, Sudirman bilang, sebelum memberikan izin dan formalitas lainnya untuk pembangunan PLTU Cilacap, Kementerian ESDM akan melakukan uji tuntas dahulu terhadap kontraktor ini. "Prosedur ini akan diberlakukan kepada siapapun," tandasnya.

Head of Business Development PT Pendopo Energi Batubara Bambang Triyono berharap pemerintah menjelaskan dasar penunjukan PT Jawa Energi di PLTU Cilacap. 

Selain itu, pemerintah juga perlu menjawab pertanyaan apakah pengembang pembangkit lainnya juga mempunyai hak yang sama untuk ditunjuk secara langsung sebagai kontraktor pembangkit listrik lain.  

Yang pasti, peran proyek PLTU di Cilacap sangat penting untuk mencegah terjadinya krisis listrik di Pulau Jawa. 

Perkiraan investasi PLTU Cilacap juga tidak kecil. Dengan asumsi spesifikasi sama dengan proyek PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 MW yang menelan biaya US$ 4 miliar, maka proyek PLTU Cilacap berkapasitas 5x1.000 MW membutuhkan investasi sekitar US$ 10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×