kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun PLTU, Adaro gandeng Shenhua


Rabu, 26 November 2014 / 11:19 WIB
Bangun PLTU, Adaro gandeng Shenhua
ILUSTRASI. Manfaat daun salam untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk melalui anak usahanya PT Adaro Power dan PT Bhakti Energi Persada (BEP) menandatangani Memorandum of Understanding dengan perusahaan asal China, Shenhua Overseas Development and Investment Co.Ltd pada, Senin (24/11). MoU ini untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pengembangan tambang batubara.

Pada tahap awal, Shenhua Overseas akan mengakuisisi minoritas saham anak usaha BEP untuk pengembangan tambang batubara. Saat ini BEP memiliki tujuh konsesi batubara dengan luas total 33.971 hektare (ha) di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan sumberdaya batubara berkalori rendah sekitar 7,9 miliar ton.

Bersamaan dengan aksi akuisisi itu, Shenhua Overseas dan Adaro Power sepakat mendirikan perusahaan patungan untuk mengembangkan PLTU Mulut Tambang dengan pembagian sahamnya, sekitar 51% akan dimiliki oleh Shenhua Overseas dan Adaro Power sebesar 49%. Nantinya kapasitas PLTU itu sebesar 2x300 Megawatt (MW) yang berlokasi di tambang BEP.

Head of Investor Relation Adaro Energy Cameron Though mengungkap, nilai investasi untuk proyek pertambangan batubara dan pembangunan pembangkit listrik mulut tambang belum bisa ditentukan karena masih dalam studi. "Nilai investasi masih dipelajari," ujar Cameron kepada KONTAN, Selasa (25/11). Hanya saja, nilai investasi untuk PLTU rata-rata ada di kisaran US$ 1,8 juta per MW, maka butuh total investasi sekitar US$ 1,08 miliar.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir, menambahkan, kerjasama antara Shenhua Overseas dan dua anak usaha Adaro Energy ini dilakukan untuk mengembangkan PLTU Mulut Tambang. Pembangunan PLTU di mulut tambang ini memang sesuai dengan keinginan pemerintah dalam rangka memenuhi target pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 Megawatt (MW) selama lima tahun ke depan.

Dia menjelaskan, Adaro ingin berkontribusi menghasilkan listrik di Kalimantan, termasuk mendorong pembangunan ekonomi di Kalimantan. Dengan begitu bisa ikut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan. "Dengan kesepakatan ini, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan divisi ketenagalistrikan Adaro Energy," ujar dia.

Proyek PLTU Mulut Tambang milik Adaro Energy bukan hanya dengan Shenhua Overseas, sebelumnya Adaro juga tengah mengincar proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 yang saat ini masih belum jelas pemenangnya siapa. Selain itu, Adaro Energy melalui Adaro Power juga tengah berupaya meneruskan proyek PLTU Batang, Jateng yang masih ditentang warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×