kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PP Properti belanja lahan untuk bangun apartemen


Selasa, 10 November 2015 / 22:14 WIB
PP Properti belanja lahan untuk bangun apartemen


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) semakin gencar mengakuisisi lahan baru untuk membangun properti seperti apartemen kelas menengah ke bawah. Pasalnya, pembangunan apartemen ini menguntungkan bagi pengembang (developer) karena akan meraih keuntungan tinggi dari volume penjualan.

“Kami menargetkan akan memiliki 100 hektar (ha) lahan kosong (landbank),” kata Taufik Hidayat, Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Selasa (10/11).

Perusahaan sendiri bakal menyiapkan biaya modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,25 triliun pada tahun 2016 yang sebagian besar untuk akuisisi lahan baru.

Tahap awal, perusahaan berkode saham PPRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan mengakuisisi lahan seluas 15 ha dengan dana Rp 250 miliar pada akhir tahun 2015 ini. Perusahaan mengincar pembelian lahan baru di wilayah Jabodetabek, karena wilayah ini adalah lokasi emas untuk pengembangkan properti.

Kemudian, awal tahun 2016, PP Properti kembali melanjutkan akuisisi lahan kosong hingga kepemilikan lahan mencapai 100 ha. Saat ini, perusahaan memiliki landbank seluas 56 ha yang sudah dikembangkan untuk pembangunan apartemen di antaranya, lahan 28,2 ha untuk pengembangan apartemen di Bekasi, lahan 8 ha untuk pengembangan apartemen di Semarang.

Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk menambahkan, strategi pengembangan dari penambahan lahan baru ini dilakukan dengan dua cara. Yakni pertama, perusahaan akan investasi sendiri untuk produk realti. Kedua, perusahaan akan kerjasama dengan perusahaan lain melalui pembentukan perusahaan patungan (joint venture).

Misalnya, PPRO akan membentuk JV dengan perusahaan lain dalam mengembangkan salah satu landbank di Jabodetabek. Perusahaan lain yang sedang mereka akan bekerjasama ada yang berasal dari swasta dan BUMN. “Rencananya, perusahaan patungan ini akan mengembangkan 70% lahan dari 15 ha landbank,” ucap Taufik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×