Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rencana PT PP Properti melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin matang. Rencananya, anak usaha perusahaan konstruksi PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) ini bakal melepas 30% saham dengan target perolehan dana hingga Rp 1,5 triliun pada awal 2015.
Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto menjelaskan, alokasi terbesar dana hasil initial public offering (IPO) adalah untuk pengembangan usaha, termasuk menambah lahan (landbank).
Sisanya, 20%-25% untuk modal kerja dan 10%-15% untuk refinancing utang. "Kami sedang mengincar lahan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Surabaya dengan luas total mencapai 40 hektare (ha)," ungkap Galih kepada KONTAN usai flight tour, Senin (22/12).
Rencananya, PP Properti akan mendirikan superblok atau proyek mixed-use dua hingga tiga tahun setelah mendapat lahan tersebut.
Galih bilang, pihaknya memang lebih memilih membangun proyek gedung bertingkat (high density) ketimbang rumah tapak, mengingat sulitnya mencari lahan. Saat ini PP Properti masih menyimpan lahan seluas 60 ha, yang terbesar berada di Bekasi.
PP Properti belum lama ini membeli empat hektare lahan di Surabaya. "Kami akan langsung tancap gas membangun proyek di atas lahan tersebut tahun depan," imbuh Galih.
Sembari memproses akuisisi lahan, selama 2015 nanti, PP Properti akan melanjutkan pembangunan sejumlah proyek yang sudah berjalan. Proyek tersebut antara lain Grand Kamala Lagoon di Bekasi, Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Payon Amartha di Serpong, Ayoma di Semarang, dan Gunung Putri Square di Bogor.
Untuk mempercepat ekspansi bisnis, PP Properti juga berniat memanfaatkan lahan menganggur badan usaha milik negara (BUMN) untuk proyek anyar mereka pada 2015. Misalnya di lahan milik Pertamina di Tanjung Duren Jakarta, lahan milik BPJS Ketenagakerjaan di Kuningan Jakarta, dan lahan milik PTPN IX di Solo. "Kami akan masuk ke bisnis theme park dan water park di Solo," jelas Galih.
Dengan sederet proyek, PP Properti optimistis bisa meraih pendapatan penjualan atau marketing sales Rp 2,28 triliun pada 2015, tumbuh dari target tahun ini yang sebesar Rp 1,26 triliun.
Galih sendiri yakin bisnis properti tahun depan akan lebih baik karena pemilihan umum (pemilu) yang membuat banyak pelaku bisnis wait and see sudah usai.
Selain itu, PP Properti juga berharap pendapatan bisnis bisa tumbuh signifikan menjadi Rp 1,64 triliun pada 2015. Sedangkan laba bersih dipatok Rp 293 miliar. Sebagai perbandingan, target pendapatan dan laba bersih 2014 masing-masing Rp 547 miliar dan Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News