Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Demi memperlancar bisnis properti tahun 2016, PT PP Properti Tbk (PPRO) memilih jalan untuk membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV). Anak perusahaan PT PP Tbk (PTPP) ini akan bekerjasama dengan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Bukit Sentul City Tbk (BSKL) untuk membentuk JV dalam membangun sejumlah proyek apartemen.
Taufik Hidayat, Direktur Utama PT PP Properti Tbk mengatakan, pihaknya sudah melakukan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan kedua perusahaan tersebut dan akan segera membentuk Perjanjian Usaha Patungan (PUP) pada akhir tahun 2015. Rencananya, perusahaan akan mulai membangun proyek atau groundbreaking di pertengahan tahun 2016.
Perusahaan berkode saham PPRO di bursa efek ini menilai membangun proyek properti dengan cara joint venture lebih menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, bagi PP Properti tidak perlu repot mengakuisisi lahan karena mereka tinggal mengincar pengembang (developer) yang memiliki lahan kosong (landbank) untuk mau bersama-sama membangun proyek properti.
Adapun, pembentukan JV antara PP Properti dengan Jababeka ini untuk membangun apartemen di Cikarang, Jawa Barat. Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk menambahkan, PP Properti akan memiliki saham 45% dan Jababeka memiliki saham 55% dari rencana pembentukan JV tersebut. PPRO sendiri menginvestasikan dana sekitar Rp 150 miliar pada proyek tersebut.
Rencananya, perusahaan patungan ini akan mengembangkan apartemen di atas lahan seluas 2,5 hektar (ha) yang terdiri dari empat tower apartemen dengan rincian satu tower setinggi 22 lantai berkapasitas 900 unit. Apartemen ini menyasar segmen menengah ke bawah dengan harga Rp 11 juta per meter persegi (m2). "Kami mengincar perolehan penjualan sebesar Rp 1 triliun dari proyek ini," kata Indaryanto, kepada KONTAN, Minggu (6/12).
Kemudian, PP Properti dengan Bukit Sentul City bersepakat membentuk perusahaan patungan dengan kepemilikan saham 45% untuk PPRO dan 55% untuk BKSL. Perusahaan patungan ini akan menggarap apartemen di atas lahan seluas 4 ha di Sentul,Jawa Barat dengan investasi berkisar Rp 917 miliar. "Dengan Bukit Sentul City akan membangun apartemen kelas menengah atas," ucapnya.
Indar menambahkan, proyek kelas menengah atas ini akan menawarkan apartemen dengan harga Rp 20 juta per m2. Rencananya, perusahaan akan membangun tiga tower apartemen dengan rincian setiap tower terdiri dari 32 lantai. Karena menyasar papan atas maka perusahaan patungan ini menargetkan perolehan penjualan apartemen mencapai Rp 1,4 triliun.
Harapannya, kerjasama bisnis dengan developer swasta ini akan meningkatkan kinerja PP Properti di tahun mendatang. Tahun 2016, perusahaan berpelat merah ini membidik pra penjualan atau marketing sales mencapai Rp 2,6 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan target marketing sales sebesar Rp 2 triliun pada akhir tahun 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News