Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT PP Urban optimistis bisa mencatatkan penjualan lebih tinggi tahun depan. Anak usaha PTPP ini menargetkan marketing sales Rp 2,2 triliun di 2019. Target tersebut naik 29,4% dari perkiraan capaian tahun ini.
Nugroho Agung Sanyoto, Direktur Utama PP Urban mengatakan, sebagian besar dari target tersebut dibidik dari bisnis konstruksi yakni Rp 1,2 triliun atau 54%. Kemudian diikuti pabrik precast sebesar Rp 506 miliar atau 23%."Sekitar Rp 352 miliar atau 16% dari realty, 1% dari Building Management, dan Griyanton 6%," kata Nugroho pada Kontan.co.id, Kamis (6/12).
Di sektor Realty, PP Urban masih akan fokus mengembangkan rumah murah. Selain melanjutkan pengembangan proyek eksisting di Serpong dan Karawang, perusahaan ini juga akan mengembangkan prroyek baru yakni apartemen di Sudimara.
PP Urban sudah memiliki lahan seluas 5 hektare (ha) dekat dengan Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan. Disana rencananya akan dibangun delapan tower apartemen. Proyek itu akan mulai dibangun yang ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Januari 2019.
Di samping itu, PP Urban juga berencana bekerjasama dengan instritusi lain untuk pengembangkan proyek hunian di Jakarta. Hanya saja, Nugroho belum bisa menyebutkan institusi mana yang akan diajak berkolaborasi.
Dalam mengembangkan bisnis properti, PP Urban hanya akan fokus di segmen menengah bawah. Perusahaan akan menyediakan hunian-hunian terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).Ada dua proyek yang sedang dikembangkan perusahaan yaitu Urban Town Serpong dan Urban Town Karawang.
Urban Town Serpong dikembangkan di lahan seluas 1,1 ha. Proyek ini terdiri dari tower A dan tower B dengan total kapasitas 1.700 unit. Saat ini, baru dipasarkan tower A sebanyak 400 unit yang dijual dengan harga Rp 10 juta per meter persegi (m2).
Sementara Urban Town Karawang akan dibangun di lahan seluas 2,8 ha dan ditargetkan akan ada delapan tower hunian vertikal di sana. Tahap awal, PP Urban mengembangkan satu tower hunian low rise setinggi delapan lantai dengan kapasitas 310 unit. Hunian ini dibanderol dengan harag Rp 8,4 juta per m2.
Hingga November 2018, PP Urban telah mengantongi penjualan pemasaran sebesar Rp 1,68 triliun. Nugroho memperkirakan pihaknya akan mencapai Rp 1,7 triliun sampai penghujung 2018 dimana kontribusi terbesar masih dari konstruksi sebanyak 52%, pabrik precast 31%, dan realty 8%.
Untuk melanjutkan ekspansi, PP Urban akan menyiapkan belanja modal atau capex Rp 140 miliar tahun depan. Dana tersebut akan dipakai untuk melunasi pembelian lahan untuk pengembangan proyek properti di Sudimara dan Karawang serta merelokasi pabrik precast dari Boja ke Lampung.
"Pabrik Boja lahan masih sewa makannya dipindah karena di Lampung punya sendiri." kata Nugraha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News