Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan menargetkan akan memproduksi 22-23 juta kecambah kelapa sawit.
Direktur PPKS Medan, Hasril Hasan Siregar mengatakan, selama ini sebesar 50% pasar benih kelapa sawit PPKS ditujukan kepada rakyat, sehingga pihaknya tidak keberatan mendukung program replanting pemerintah yang akan dilakukan pada 185.000 hektare tahun ini.
Menurut Hasril, pemerintah pun sudah meminta dukungan dari para produsen benih di Indonesia. Dia mengatakan, produsen benih pun bebas memproduksi berapa banyak bibit yang akan ditujukan untuk replanting. Begitupun halnya dengan petani. Mereka bebas membeli bibit untuk replanting dari produsen mana pun.
"Pemerintah mengharapkan dukungan produsen benih. Tidak ada perintah berapa yang diproduksi tetapi dikoordinasikan dengan pemerintah. Produsen diminta mendukung juga sesuai dengan kemampuan," ujar Hasril, Rabu (21/2).
Lebih lanjut Hasril mengatakan, tahun ini produsen benih pun memiliki batas waktu untuk menyemai bibit kelapa sawit yang diperuntukkan bagi replanting. Dia mengatakan, batas waktu yang ditentukan hingga 31 Maret tahun ini.
Hal tersebut dilakukan, karena bibit yang akan digunakan untuk replanting harus dibesarkan sekana 9 bulan. Dengan waktu tersebut, maka pada Desember mendatang bibit tersebut sudah bisa ditanam. "Bulan Desember harus siap tanam, jadi Maret harus disemaikan. Apalagi yang dijual kepada petani kan bibit siap tanam bukan kecambah," kata Hasril.
Hasril bilang, produsen benih pun sudah menyiapkan bibit kelapa sawit untuk replanting. Namun, benih yang tersedia belum cukup memenuhi kebutuhan untuk replanting tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News