kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

PPN DTP 100% Dorong Sektor Apartemen, 70% Dimanfaatkan untuk End-User


Rabu, 15 Oktober 2025 / 19:35 WIB
PPN DTP 100% Dorong Sektor Apartemen, 70% Dimanfaatkan untuk End-User
ILUSTRASI. Ruang apartemen Casacomo Lakeside Living enam lantai di kawasan perumahan Shila at Sawangan, Jawa Barat. Kebijakan PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% untuk properti hingga Rp 5 miliar mendorong pergeseran tren pembelian di pasar apartemen.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kebijakan PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% untuk properti hingga Rp 5 miliar mendorong pergeseran tren pembelian di pasar apartemen.

Mayoritas konsumen yang memanfaatkan insentif ini datang dari kalangan end-user, yakni mereka yang membeli unit apartemen untuk dipakai alih-alih sebagai investasi. 

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto menyebutkan bahwa meski pasar apartemen sempat mengalami kontraksi dalam beberapa tahun terakhir, insentif PPN DTP yang mulai berlaku pada awal tahun ini mendorong penjualan ke tren positif. 

Baca Juga: Ada Perpanjangan PPN DTP 100%, REI Usul Apartemen Masuk Program 3 Juta Rumah

Secara tahunan, pertumbuhannya diperkirakan naik sekitar 10%–15%. Menariknya, mayoritas pembeli saat ini merupakan end-user atau pengguna langsung, bukan lagi investor seperti beberapa tahun lalu.

“Sekitar 30%–35% pembeli masih menjadikan apartemen sebagai instrumen investasi, sisanya adalah end-user,” ungkap Joko kepada Kontan, Rabu (15/10/2025). 

Pergeseran ini, menurut Joko, terjadi seiring dengan perbaikan daya beli dan dorongan insentif yang memangkas harga jual unit.

Memang, segmen yang paling merasakan manfaat PPN DTP 100% sejauh ini adalah properti di atas Rp 2 miliar karena pembelinya relatif lebih stabil. 

Secara keseluruhan, Joko bilang insentif ini lebih efektif mendorong segmen rumah tapak dibanding apartemen. Namun, dengan diperpanjangnya masa berlaku hingga 2027, pengembang memiliki waktu lebih panjang untuk menyesuaikan strategi bisnis dan memanfaatkan potensi pasar hunian vertikal.

Baca Juga: Ciputra (CTRA) Tak Tambah Proyek Apartemen Meski PPN DTP 100% Diperpanjang

Pun, kebijakan ini membangun optimisme konsumen, terutama kelompok masyarakat perkotaan yang membutuhkan hunian dekat tempat kerja. 

Secara keseluruhan, REI memperkirakan prospek pasar apartemen akan makin membaik pada 2026.

Kombinasi insentif fiskal, peningkatan daya beli, dan kepastian kebijakan dipandang dapat menjadi titik balik bagi sektor hunian vertikal yang sempat tertekan sejak pandemi Covid-19.

“PPN DTP yang diperpanjang hingga 2027 sudah membangun persepsi positif di pasar. Ini menciptakan arah dan kepastian, yang pada akhirnya mendorong orang untuk berhitung kembali, lebih baik membeli properti daripada hanya menyimpan dana di tabungan,” kata Joko. 

Selanjutnya: Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (16/10)

Menarik Dibaca: Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (16/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×