Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meresmikan langsung Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, paling lambat Oktober 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya sudah mengatur jadwal dengan Presiden.
“Nanti Bapak Presiden yang insyallah akan melakukan peresmian di lokasi. Saya sudah mintain waktunya, cuma kemarin masih padat-padat. Ya kita tunggu kalau tidak pada akhir bulan ini. Paling lambat bulan depan, insyallah bapak Presiden yang sendiri akan datang melakukan resmi, karena ini kan 55 Megawatt,” ujar Bahlil di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (17/9/2025).
Baca Juga: PGEO Lakukan Singkronisasi PLTP Lumut Balai Unit 2, 55 MW Siap Masuk Jaringan Listrik
PLTP Lumut Balai Unit 2 dikelola PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Sebelumnya, Unit 1 telah resmi beroperasi sejak 2019. Dengan tambahan kapasitas 55 megawatt (MW) dari Unit 2, total kapasitas pembangkit ini menjadi 110 MW.
PGEO sudah melakukan sinkronisasi perdana Unit 2 pada 14 Juni 2025. Sinkronisasi itu dilakukan dengan kapasitas awal 10% dari total daya terpasang.
Proses ini menjadi langkah penting karena untuk pertama kalinya listrik dari pembangkit mulai masuk ke jaringan PLN. Target operasi komersial penuh (COD) ditetapkan akhir Juni 2025.
Direktur Operasional PGEO Ahmad Yani menegaskan pencapaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi.
“Sinkronisasi ini merupakan langkah penting di mana listrik dari pembangkit mulai disalurkan ke jaringan listrik PLN. Ini juga merupakan milestone penting yang menunjukkan progres proyek berada di jalur yang tepat. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tahap COD sesuai target waktu dan menghadirkan kontribusi nyata terhadap bauran energi bersih nasional,” kata Ahmad Yani dalam keterangan tertulis, Minggu (15/6).
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Mulai Operasikan PLTP Lumut Balai Unit 2
Menurutnya, tambahan kapasitas dari Unit 2 berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 280.000 ton CO₂ per tahun. Hal ini mendukung pencapaian target bauran energi 23% pada 2025 dan komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060.
Selain itu, mulai masuknya listrik Unit 2 ke jaringan PLN juga menjadi awal kontribusi proyek ini terhadap pendapatan perusahaan.
Saat ini, PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 672,5 MW dari enam wilayah operasi. Ke depan, perusahaan menargetkan kapasitas naik menjadi 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun, dan 1,7 GW pada 2034.
Baca Juga: PGEO Sinkronisasi Proyek Lumut Balai 2, Siap Tambah Jaringan Listrik Nasional 55 MW
Selain Lumut Balai Unit 2, PGE juga menggarap proyek strategis lain, seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW) dan sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
Perusahaan juga sudah mengidentifikasi potensi sumber daya panas bumi sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas (WKP) yang dikelola sendiri.
Selanjutnya: Bumi Serpong Damai Kantongi Penjualan Ruko Rp 1,26 triliun pada Semester I-2025
Menarik Dibaca: Ramalan Karier & Keuangan 12 Zodiak Besok, Kamis 18 September 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News