kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden SBY resmikan pabrik baja Krakatau Posco


Senin, 23 Desember 2013 / 10:54 WIB
Presiden SBY resmikan pabrik baja Krakatau Posco
ILUSTRASI. Daun sirsak


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

CILEGON. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco di Cilegon, Provinsi Banten, Senin (23/12).

Total nilai investasi pembangunan pabrik ini mencapai US$ 6 miliar, yang terbagi dalam dua tahap, dimana investasi pada tahap pertama dan kedua masing-masing sebesar US$ 3 miliar.

Dalam sambutannya, SBY menegaskan, pembangunan pabrik Krakatau Posco di Cilegon amat penting bagi pembangunan industri di Indonesia.

"Saya menyampaikan selamat atas selesainya pembangunan pabrik baja terpadu ini. Saya berharap pembangunan pabrik ini dapat memenuhi kebutuhan baja di Tanah Air, dan memperluas lapangan pekerjaa," tutur presiden.

Ia mengatakan, kerjasama antara PT Krakatau Steel dengan Krakatau Posco dalam memperluas jaringan pembangunan baja di tanah air, dan dalam jangka panjang, dapat menambah nilai investasi jangka panjang menuju Indonesia sebagai negara industri yang tangguh di dunia.

Peresmian pabrik ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah indonesia untuk meningkatkan kapasitas industri baja nasional yang selama ini dipasok dari PT Krakatau Steel.

SBY bilang, selama ini pasokan baja masih sangat kurang, seiring majunya pembangunan industri di Indonesia

Karena itu, pemerintah terus berusaha memajukan pembangunan pabrik Krakatau Steel sebagai satu-satunya penghasila baja lembaran di INdonesia.

Krakatau Posco membangun fasilitas pabrik baja terpadu di Cilegon, direncanakan selesai dalam 3 tahun atau akhir 2013 dan beroperasi komersial awal tahun depan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, total nilai investasi pabrik baja terpadu tahap pertama ini mencapai US$ 3 miliar dan tahap kedua sebesar US$ 3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×