Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Prioritas Land Indonesia (PLI) lanjutkan pengembangan proyek Double Grade Residence (DGR). Targetnya pembangunan tahap pertama selesai pada 2022.
Direktur Utama Prioritas Land, Marcellus Chandra menyebutkan DGR merupakan proyek keduanya. Adapun proyek tersebut masih mengusung konsep yang sama dengan proyek sebelumnya yakni kampus residence.
Baca Juga: Prioritas Land targetkan jual habis sisa unit di proyek Majestic Point Serpong
"Kami bekerja sama dengan Universitas Esa Unggul dan Stema College untuk membangun kampus di bawah apartemen kami," ujarnya di Tangerang Selasa (3/3).
Adapun, PLI menggandeng investor dari China untuk proyek keduanya tersebut di bawah PT Prioritas Gading Indonesia. Nantong Double Great Group menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51%.
Dalam perencanaan, DGR akan memiliki 9 tower dengan 9.000 unit kamar. Adapun dana investasi dari proyek tersebut mencapai Rp 3 triliun.
Namun, pihaknya akan mengembangkan secara bertahap yang mana tahap pertama akan dibangun 3 tower yakni Arkose, Moraine, dan Mia. "Kebutuhan investasi tahap pertama Rp 900 miliar," terangnya.
Baca Juga: Ada crossing saham Ciputra Development (CTRA) senilai Rp 552 miliar
Menggaet kontraktor BUMN China yakni Gezhouba Group Company (CGGC) pihaknya optimis dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. Sejauh ini, Marcellus menyebut telah menyelesaikan pembangunan pondasi untuk 9 tower-nya dan tengah berprogres pembangunan basement.
Adapun DGR menawarkan tiga tipe kamar dengan harga jual mulai Rp 21 juta/m2. Untuk tipe studi ia menyebut mulai dipasarkan di harga Rp 460 juta.
Dari sisi penyerapannya, Marcellus mengklaim terbilang cepat lantaran untuk tower Arkose dan Moraine telah terjual 50% dari total unit masing-masing tower 100 unit. Sedangkan untuk tower Mia ia mengaku masih sedikit lantaran baru dipasarkan Januari kemarin.
Untuk proyek ini pihaknya menargetkan dapat menjual 1.000 unit atau setara Rp 500 miliar. Selain proyek DGR, PLI juga berencana untuk mengambil alih kembali proyeknya di Uluwatu, Bali yakni Majestic Water Village.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) tunjuk mantan bos Unilever jadi Chief Finance yang baru
"Itu kan sudah di-take over, tapi ternyata setelah take over proyeknya mandeg makanya saya mau ambil alih kembali," tuturnya. Ia mengaku untuk proses tersebut bulan depan akan selesai.
Juga, pihaknya memiliki tanah seluas 1,2 ha di Bekasi. Bahkan, sebelumnya tanah tersebut telah dikembangkan hanya saja karena penjualan kurang baik perusahaan memutuskan menunda proyeknya tersebut.
Sepanjang tahun ini, Marcellus mengaku ingin fokus menggarap kedua proyek berjalannya yakni DGR dan Majestic Point Serpong. Hal tersebut belajar dari pengalaman perusahaan yang pernah terkendala kasus akibat kesulitan dari sisi kas perusahaan.
Baca Juga: Tunjuk CFO dan CIO baru, Lippo Karawaci (LPKR) siap ekspansi tahap selanjutnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News