kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prodia OHI incar penambahan klinik perusahaan


Sabtu, 24 Desember 2016 / 15:32 WIB
Prodia OHI incar penambahan klinik perusahaan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kewajiban setiap perusahaan menyediakan layanan kesehatan menjadi ladang bisnis bagi PT Prodia Utama. Lewat anak usaha PT Prodia Occupational Health Institute (OHI) Internasional, perusahaan ini mulai mengembangkan bisnis layanan kesehatan bagi korporasi.

Menurut Bertha Pangaribuan, Direktur Prodia OHI International, saat ini sudah ada 20 klinik kesehatan perusahaan yang dikelola Prodia OHI. "Kami ingin meningkatkan bisnis dokter okupasi (kunjungan)," kata Bertha ke KONTAN, Kamis (22/1).

Maklum, lewat cara ini, Prodia OHI tidak perlu lagi harus membuka atau mendirikan klinik kesehatan.

Adapun tahun depan, Prodia OHI menargetkan bisa menambah klinik kesehatan bagi korporasi lagi. Namun Bertha tidak merinci targetnya. Yang jelas, perusahaan ini akan menyasar ke daerah yang ada kawasan industri. Seperti kawasan industri Cikarang, Karawang, hingga beberapa tempat di Kalimantan.

Uniknya, perusahaan ini tidak harus bersusah payah datang ke lokasi korporasi tersebut. Cukup mendatangi kantor pusat perusahaan yang bersangkutan yang biasanya ada di Jakarta.

Salah satu klien Prodia Occupational adalah PT Nutrifood Indonesia. Sister company dari PT Prodia Widyahusada Tbk ini juga sudah punya laboratorium toksiologi di Cikarang. Alhasil, sudah banyak pelanggan dari kawasan industri di Cikarang menggunakan jasa Prodia OHI.

Sedangkan bidang usaha lain yang menjadi klien Prodia OHI adalah di tambang migas, manufaktur, makanan dan minuman, serta farmasi. "Paling banyak berasal dari perusahaan tambang, karena banyak penyakit spesifik akibat bahaya kerja," tandas Bertha.

Sebagai gambaran, Prodia OHI dulunya masuk lini bisnis PT Prodia Widyahusada Tbk. Tapi Prodia Widyahusada melepas sejumlah kepemilikan termasuk Prodia OHI sejak tahun lalu kepada entitas induk yakni PT Prodia Utama.

Kontribusi Prodia OHI terhadap kinerja Prodia Widyahusada (PRDA) baru berkisar 8%-10% dari total pendapatan. Sebagai gambaran pendapatan PRDA semester I-2016 sebesar Rp 648 miliar.

Bertha berharap dengan makin bertambahnya kerjasama dengan korporasi kontribusi bisnis Prodia OHI bisa meningkat. "Kami harap bisnis PT Prodia International bisa sebesar Prodia Widyahusada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×