kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prodia Widyahusada (PRDA) mencatat adanya penurunan rata-rata harian pemeriksaan PCR


Minggu, 10 Oktober 2021 / 14:44 WIB
Prodia Widyahusada (PRDA) mencatat adanya penurunan rata-rata harian pemeriksaan PCR
ILUSTRASI. Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatat adanya penurunan rata-rata harian pemeriksaan PCR. Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty mengungkapkan penurunan tersebut terjadi sekitar 20% pada Agustus hingga September 2021.

"Sejauh pemantauan kami, pada bulan Agustus-September 2021, rata-rata harian jumlah pemeriksaan PCR menurun sekitar 20%. Sementara tes selain Covid-19 mengalami peningkatan," ujarnya kepada Kontan, Minggu (10/10).

Ia melanjutkan, pada masa pandemi Covid-19, kontribusi pendapatan Perseroan, lebih dari 80%, masih didominasi oleh tes genomik dan tes rutin. Adapun Pemeriksaan Covid-19 seperti PCR, Rapid dan Swab Antigen juga turut berkontribusi sekitar 18% kepada pendapatan Perseroan.

Dewi Muliaty mengatakan, fokus strategi Prodia sejak awal adalah mengembangkan tes pemeriksaan khusus dan terbaru sesuai perkembangan ilmu dan teknologi Lab kesehatan termasuk genomik, dan juga pemeriksaan kesehatan berbasis kesehatan individu. "Kami memperluas layanan pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif sehingga in line dengan tujuan kami dalam mempromosikan paradigma sehat," sambungnya.

Dewi juga mengemukakan jika realisasi kinerja di kinerja kuartal III 2021 masih on track dengan target kinerja yang ditetapkan tahun ini. Pihaknya sendiri masih belum bisa membuka angkanya, namun PRDA optimistis bisa mempertahankan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2021. 

Adapun strategi Prodia untuk mempertahankan kinerja Perseroan hingga akhir 2021 adalah fokus berupaya untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan tes genomik dan tes kesehatan lainnya yang sesuai dengan strategi pertumbuhan kinerja yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 melandai, tes PCR di Prodia (PRDA) turun 20% per Agustus-September

PRDA juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan layanan bagi pelanggan, dan mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan. 

Saat ini, Prodia juga terus mengembangkan layanan berbasis digital dengan memperhatikan customer journey dan patient centric model, peningkatan layanan eProdia melalui ProdiaApps, edukasi dan informasi melalui website dan berbagai social media lainnya, pengembangan data health record bagi pelanggan Prodia, dan pemanfaatan teknologi informasi lainnya yang sudah dituangkan di dalam  Blueprint IT Prodia.

"Sejauh ini, kami masih akan fokus pada pengembangan layanan berbasis digital sebab dengan penggunaan digital platform ini cukup membantu meningkatkan revenue kami. Hingga saat ini, aplikasi e-Prodia telah diunduh oleh lebih dari 200 ribu kali atau meningkat sekitar 260% dibandingkan tahun 2020, dan lebih dari 39 ribu order telah dilakukan melalui aplikasi e-Prodia atau tumbuh lebih dari 1.000% dibandingkan tahun 2020," ujar Dewi.

PRDA juga melakukan kolaborasi digital dengan beberapa platform digital kesehatan seperti Halodoc, Grabhealth, Good Doctor, Traveloka, dan Tiket.com. Kerjasama ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam menjangkau layanan kesehatan khususnya pemeriksaan laboratorium.

 

Per Juni 2021, Perseroan telah melakukan renovasi dan relokasi untuk beberapa cabang Prodia seperti cabang Denpasar, cabang Singaraja, dan cabang lainnya. Renovasi dan relokasi ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan saat mengunjungi fasilitas layanan kesehatan Prodia.

Pada Semester I 2021, PRDA telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Kenaikan pendapatan bersih PRDA pada Semester I 2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19% kepada pendapatan Perseroan. Segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menyumbang sebesar 31,81% terhadap total pendapatan Perseroan.

Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9% menjadi sebesar Rp485,01 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I 2021 menjadi sekitar 1 juta tes.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, pendapatan Prodia naik 88,43% menjadi Rp1,23 triliun dibandingkan dengan Rp657,29 miliar pada semester pertama 2020. PRDA juga berhasil membalik rugi menjadi laba Rp301,02 miliar pada semester awal 2021 dari rugi Rp12,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya: Cetak kinerja positif, Prodia (PRDA) masuk daftar Forbes Asia's Best Under a Billion

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×