kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produk mainan ini laris di AS, Sunindo akan tingkatkan produksi


Selasa, 07 April 2020 / 07:15 WIB
Produk mainan ini laris di AS, Sunindo akan tingkatkan produksi


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Sunindo Adipersada meraup berkah di tengah-tengah pandemi virus corona (Covid-19). Permintaan produk mainan boneka alias plush toys di luar negeri meningkat pesat.

CEO PT Sunindo Adipersada, Iwan Tjen mengatakan pandemi corona memang menyebabkan perlambatan pengiriman barang ke negara tujuan. Namun sejauh ini belum mendapati penurunan permintaan pemesanan  pada tiga bulan pertama tahun 2020.

Bahkan, Sunindo malah dapat kabar permintaan plush toys dari Amerika Serikat (AS) akan meningkat.. "Kami dapat info, permintaan plush toys pada kanal ecommerce tertentu melonjak sekitar 435% sepanjang 20 Februari - 23 Maret 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Iwan, Sabtu (4/4)

Namun Iwan mengaku belum bisa memastikan apakah pasar plush toys di AS meningkat pesat atau landai. Yang terang, realisasi omset Sunindo Adipersada tidak mengalami penurunan pada kuartal I tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Kebetulan kami memiliki customer based yang menjual barang secara online,” ungkap Iwan.

Di samping itu, Sunindo Adipersada juga mendapati banyak prospek proyek-proyek pesanan plush toys baru, sebab beberapa perusahaan plush toys baik di Amerika, Eropa maupun Kanada berencana mengalihkan pesanan plush toys ke luar China sebagai bentuk upaya diversifikasi.

Oleh karenanya, Sunindo Adipersada berencana meningkatkan utilisasi kapasitas produksi terpasang dari yang semula sebesar 30% ke level 40% guna menangkap peluang pasar.               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×