Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja produksi positif Blok Rokan, pasca diambil alih sekaligus dikelola Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Seperti diketahui, Blok Rokan merupakan blok migas terbesar dan paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia.
“Tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162.000 barel per hari dan merupakan 25% dari seluruh produksi nasional Indonesia,” ungkap Presiden Joko Widodo di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan di Dumai, dalam keterangan resmi, Sabtu (1/6).
Presiden Jokowi berharap, alih kelola Blok Rokan oleh Pertamina ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Tanah Air.
Menurutnya, Blok Rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan upaya untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata, membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, berdiri di atas kekuatan sendiri.
Baca Juga: Pertamina Drilling Tajak Sumur Perdana di PHR WK Rokan
Asal tahu saja, Rokan merupakan blok migas yang memiliki lebih dari 11.000 sumur aktif, dengan 13.000 km jaringan pipa, sekitar dua kali jarak Sabang-Merauke. Lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi dari WK Rokan dari sejumlah lapangan-lapangan besar, di antaranya Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pager.
Di Blok Rokan, Pertamina aktif menjalankan program pengeboran. Produksi minyak Pertamina Hulu Rokan saat ini mencapai 162 ribu barrel oil per hari (MBOPD), lebih tinggi dibandingkan produksi sebelum alih kelola.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Blok Rokan memegang peran penting dalam pembangunan kedaulatan, ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Pertamina bersama putra-putri terbaik bangsa berhasil mengelola Blok Rokan secara profesional sesuai dengan standar pengelolaan energi kelas dunia. Ini menjadi kebanggaan dan simbol kedaulatan negara di bidang energi. Sebagai bangsa kita mampu mengelola blok besar dan mampu bersaing dengan perusahaan energi global,” tutup Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News