kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Produksi ban Hankook mayoritas untuk pasar ekspor


Kamis, 09 Juni 2011 / 15:44 WIB
Produksi ban Hankook mayoritas untuk pasar ekspor
ILUSTRASI. Produsen Vivere, PT Gema Graha Sarana Tbk


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

BEKASI. Produsen ban Hankook Tire Indonesia yang membangun pabrik di Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat akan mengalokasikan 70% produksinya untuk diekspor. Pabrik dengan kapasitas 6 juta ban per tahun itu akan menjadi basis ekspor untuk pasar Amerika dan Timur Tengah serta penghubung di kawasan Asia.

Vice Chairman & CEO Hankook Tire, Seung Hwa Suh mengatakan, Indonesia memang sangat tepat untuk menjadi basis ekspor karena merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia. Hankook selama ini menggunakan karet natural sebagai bahan baku ban dari Indonesia dan Thailand. "Untuk pabrik di Indonesia, semua bahan baku karet berasal dari Indonesia," kata Seung Hwa Suh dalam acara peresmian pabrik Hankook di Cikarang, Kamis (9/6).

Sekadar informasi, total produksi karet di Indonesia mencapai 2,92 juta ton pada tahun 2010. Selama ini, sekitar 95% permintaan karet dunia dipenuhi dari Indonesia, Thailand, Malaysia dan Vietnam.

Selain kemudahan bahan baku, Seung Hwa Suh mengatakan pabrik di Indonesia juga akan memudahkan ekspor ke Timur Tengah. Hal itu menurutnya karena orang Timur Tengah menyukai produk yang berasal dari Indonesia.

Faktor lain yang dinilai mendukung pembangunan pabrik di Indonesia adalah ekspor ban dari Indonesia yang terus meningkat. Pada tahun 2010, jumlah ekspor mencapai 35,1 juta ban atau mengalami kenaikan 25% dari tahun sebelumnya. Sementara produksi ban di dalam negeri tahun lalu mencapai 49,5 juta ban atau naik 23% dari tahun sebelumnya.

Pembangunan pabrik ke-7 di Lippo Cikarang, Bekasi Jawa Barat menelan dana senilai US$ 353 juta. Pabrik yang berdiri di lokasi seluas 60 hektare (ha) itu memiliki empat fasilitas produksi utama dengan kapasitas mencapai 6 juta ban per tahun.

Pabrik itu akan mulai beroperasi pada tahun 2014. Selanjutnya jika pasar ban dunia bagus, mereka akan meningkatkan kapasitas hingga mencapai 16 juta ban per tahun pada 2018. Total investasi hingga 2018 mencapai US$ 1,1 miliar.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sektor industri ban merupakan salah satu andalan industri manufaktur yang terus mengalami peningkatan. Produksi ban di Indonesia 70% di antaranya diekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Uni Eropa dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar pada tahun 2010.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan mengatakan, investasi dari Korea terus mengalami peningkatan terutama sejak masuknya Posco ke Indonesia. Sejak saat itu ratusan perusahaan dari Korea sudah datang ke BKPM membicarakan rencana investasi. "Dalam waktu lima tahun ke depan Korea bisa menjadi 5 terbesar negara yang berinvestasi di Indonesia," kata Gita.

Gita mengatakan selama ini posisi lima besar masih ditempati oleh Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Belanda. Sementara investasi yang dilakukan oleh Hankook, prosesnya merupakan yang tercepat. Hanya dalam waktu sekitar 6 bulan dari pembicaraan pertama, Hankook sudah bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×